Tidak seperti biasanya. Salah satu klub terkaya dunia asal Spanyol, Real Madrid adem ayem selama bursa transfer musim dingin, Januari kemarin. Ada apa dengan Los Merengues?
Semenjak dipresideni oleh Florentino Perez, Real Madrid sangat identik dengan klub yang hobi belanja pemain top dunia dengan harga selangit. Namun, anomali terjadi bahkan semenjak awal musim ini di mana Madrid justru pasif di bursa transfer.
Apakah pasifnya Madrid di bursa transfer pemain ada kaitannya dengan dampak pandemi COVID-19? Atau Madrid tengah di terancam bangkrut seperti Barcelona?
Jika menilik performa Real Madrid sejauh ini, wajar dan sudah seharusnya mereka mengincar pemain baru di bursa transfer. Di pertengahan musim 2020/2021 ini, performa anak asuhan Zinedine Zidane tak bisa dibilang meyakinkan untuk ukuran juara bertahan La Liga Spanyol.
Hingga jornada 21, Madrid masih tertahan di posisi kedua dengan koleksi 43 poin, hasil dari 13 kemenangan dan 4 hasil imbang. Los Merengues tertinggal 7 poin dari pimpinan klasemen, Atletico Madrid yang masih punya tabungan 2 pertandingan.
Walaupun masih punya peluang juara, performa para pemain Madrid sedang tidak bagus. Terbaru, pada Sabtu (6/2) malam, Madrid harus susah payah mengalahkan Huesca 2-1 setelah sempat tertinggal lebih dulu dari tuan rumah. Di jornada sebelumnya, Madrid malah kalah 1-2 dari tamunya, Levante. Â
Bulan Januari hingga awal Februari ini, penampilan Los Merengues memang tengah disorot tajam. Dari 7 pertandingan yang dijalani, anak asuhan Zidane hanya meraih 3 kemenangan, 1 hasil imbang dan sudah 3 kali menelan kekalahan.
Sorotan tajam ada pada performa serangan Madrid. Los Merengues terlihat sangat bergantung pada Karim Benzema. Penyerang 33 tahun memimpin daftar top skor dan top asis Madrid dengan 10 gol dan 5 asis.
Dalam daftar top skor Madrid sejauh ini, Benzema memimpin jauh dan jadi satu-satunya penyerang yang subur. Lucas Vazquez, Marco Asensio, Eden Hazard, dan Vinicus Jr. baru mencetak masing-masing 2 gol di La Liga. Sangat jomplang bila dibandingkan dengan performa 2-3 musim ke belakang.
Bila performa Real Madrid tengah menurun di lapangan, lain ceritanya dengan performa Los Merengues di luar lapangan. Sebagai sebuah brand dan perusahan, klub pimpinan Florentino Perez itu justru mencatat profit di tengah pandemi COVID-19.
Seperti kita ketahui, kompetisi dan industri sepak bola musim 2019/2020 terdampak oleh pandemi COVID-19. Bohong bila ada klub yang tidak benar-benar dirugikan oleh pandemi, termasuk Real Madrid. Lalu, dari mana mereka bisa meraih untung?