Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Diego Maradona: Mencintai dan Dicintai Argentina

26 November 2020   11:40 Diperbarui: 26 November 2020   11:44 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi Diego Maradona usai operasi pembekuan darah di otak. | foto: Diego Maradona press office/AFP via mirror.co.uk

Kabar duka bagi dunia sepak bola dunia. Salah satu pesepak bola terbaiknya sekaligus legenda hidup sepanjang masa, Diego Maradona baru saja tutup usia. Maradona meninggal di usia 60 tahun akibat henti jantung di rumahnya, Rabu (25/11/2020) malam WIB.

Kabar meninggalnya Maradona sangatlah mengejutkan. Dunia sepak bola begitu terlihat terpukul. Sejak berita meninggalnya Maradona mencuat semalam, media sosial terus dibanjiri ucapan belasungkawa, bahkan #RIPMaradona masih memuncaki trending topic twitter hingga hari ini.

"Kamu membawa kami ke tempat tertinggi di dunia. Kamu membuat kami luar biasa bahagia. Kamu adalah yang terbaik dari semua. Terima kasih telah hadir, Diego. Kami akan merindukanmu di sisa hidup kami,", tulis Presiden Argentina, Alberto Fernandez di akun Instagram-nya.

Bila ada yang paling berduka terhadap kematian Maradona selain keluarganya, maka itu adalah seluruh masyarakat Argentina dan Napoli. Diego Maradona jadi legenda hidup di sana dan dipuja bak pahlawan, tak peduli kontroversi atau masalah yang ia buat.

Presiden Argentina telah menetapkan 3 hari berkabung nasional sebagai bentuk penghormatan kepada Maradona. Sudah tak terhitung berita yang mengabarkan sejumlah fans yang terlihat sangat sedih atas berita kematian ini. Kerumunan fans yang berkabung terjadi di berbagai tempat yang punya memori dengan Diego Maradona.

Romansa Sejati Argentina kepada Diego Maradona

Terpukulnya Napoli dan fansnya atas berpulangnya Maradona bisa dipahami. Maradona adalah legenda Napoli dan dialah yang memberi kejayaan kepada klub asal kota Naples itu. 7 musim membela I Partenopei, Maradona memberi kejayaan di Italia dan Eropa.

Maradona mempersembahkan total 5 trofi. 1 trofi Coppa dan Supercoppa Italia, 1 trofi UEFA Cup, dan 2 trofi Serie A di musim 1986/1987 dan 1989/1990. Setelah saya telusuri, sebelum kedatangan Maradona di Naples, koleksi trofi mayor milik Napoli baru berupa 2 trofi Coppa di tahun 1962 dan 1976.

Begitu Maradona datang, Napoli langsung berjaya. Lagipula, sejak tahun 2000, nomer punggungnya semasa di Napoli, yaitu tentu saja 10 telah dipensiunkan I Partenopei.

Statistik karier Diego Maradona. | foto: Express Sport
Statistik karier Diego Maradona. | foto: Express Sport
Kisah Maradona di Napoli terbilang singkat bila dibandingkan dengan saat dirinya di Argentina dan tim nasional. Disinilah kisahnya tertulis lengkap. Mulai dari jasa abadinya hingga kontroversi serta masalah yang ditimbulkannya.

Yang paling kita ingat tentu saja gol "tangan tuhan" yang ia cetak ke gawang Inggris di gelaran Piala Dunia 1986. Akibat gol itu, Inggris tersingkir dari Argentina di babak perempat final. Lebih lanjut, publik Inggris langsung membenci Diego Maradona.

Walaupun Maradona telah mengharumkan nama Argentina di berbagai ajang kompetisi sepak bola dunia, akhir kisahnya bersama timnas negaranya terbilang menyakitkan. Ia diusir dari ajang Piala Dunia 1994 setelah gagal dalam tes doping. Setelah kejadian itu, kariernya bersama La Albiceleste berakhir dengan catatan 91 caps dan 34 gol.

Itu bukan pertam kalinya Diego Maradona terlibat kasus doping. Sebelum itu, tepatnya di akhir masa baktinya di Naples, Maradona kecanduan kokain. Ia bahkan didenda 70 ribu USD karena absen dalam latihan dan pertandingan Napoli. Ia pun menerima hukuman larangan bermain selama 15 bulan dan meninggalkan Napoli dengan kenangan memalukan pada 1992.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun