Kabar mengejutkan datang dari kompetisi kasta tertinggi sepak bola Tiongkok, Chinese Super League (CSL). Salah satu kontestannya, Tianjin Tianhai mengundurkan diri dari CSL pada Selasa (12/5) lalu. Tak hanya mundur, Tianjin Tianhai juga menyatakan bubar akibat bangkrut.
Beberapa surat kabar lokal di Tiongkok seperti Beijing News memberitakan bahwa sejak Senin (11/5) lalu pihak klub telah mengajukan pengunduran diri mereka ke otoritas liga. Akhirnya surat permohonan tersebut disetujui dan Tianjin resmi mengundurkan diri serta menyatakan bubar tepat di hari jadi klub yang ke-14 tahun.
"Mengingat situasi keuangan yang tidak berkelanjutan, klub tidak lagi dapat mempertahankan operasional klub secara normal. Setelah masa pertimbangan yang matang, klub tidak punya pilihan selain mengumumkan secara resmi bahwa Tianjin Tianhai bubar." kata Tianjin dalam sebuah pernyataan klub yang dikutip dari The Guardian.
Sejarah Klub
Awal berdiri pada 12 Mei 2006, klub masih bernama Hohhot Binhai FC dan bermarkas di kota Hohhot. Baru pada tahun 2008, klub berpindah ke kota Tianjin dan merubah namanya menjadi Tianjin Songjiang FC. Pada bulan Juli 2015, Quanjian Group mengakuisisi klub dan nama klub kembali berubah menjadi Tianjin Quanjian FC.
Sayangnya, pada awal Januari 2019, pemilik Quanjian Group, Shu Yuhui dijatuhi hukuman 9 tahun penjara dan denda 5,7 juta pounds setelah perusahaan miliknya dituduh melakukan pemasaran multi-level ilegal dan iklan palsu pada akhir Desember 2018. Dan sejak saat itu, organisasi sepak bola setempat mengambil alih operasional klub dan merubah nama klub menjadi Tianjin Tianhai.
Prestasi dan daftar pemain top yang pernah dimiliki
Apa yang terjadi pada Tianjin Tianhai sangat disayangkan. Sejak dibeli Quanjian Group, Tianjin menjadi salah satu klub CSL paling ambisius dan mencapai kesuksesannya pada periode 2016-2018.
Musim 2016 menjadi awal suksesnya Tianjin. Mereka jor-joran di bursa transfer dan merombak tim secara menyeluruh dengan modal yang cukup kuat. Fabio Cannavaro ditunjuk jadi pelatih, mantan striker Sevilla Luis Fabiano dan mantan bintang Shakhtar Donetsk Jadson juga dibeli demi memenuhi ambisi klub. Hasilnya, Tianjin menjadi kampiun China League One, kompetisi kasta kedua dibawah CSL.
Cannavaro yang mundur di akhir musim posisinya digantikan oleh Paulo Sousa, mantan pemain timnas Portugal yang membawa Borussia Dortmund juara Liga Champions Eropa 1997. Di bawah asuhannya, Tianjin sukses menembus babak 8 besar Liga Champions Asia sebelum kalah dari Kashima Antlers yang juara di musim tersebut.