Lantas, apa yang membuat Rebic kembali tampil apik?
Bisa jadi, olahan strategi dari pelatih Milan saat ini, Stefano Pioli (yang dijuluki jin kura-kura oleh milanisti Indonesia) yang membuat Rebic bisa menunjukkan permainan terbaiknya.
Setelah mengalami kekalahan 5-0 dari Atalanta, Pioli mengubah formasi Milan dari 4-3-3 ke 4-4-2. Hal itu ia lakukan juga karena kedatangan Ibrahimovic sebagai penyerang anyar.
Sejak kedatangan Ibra di jendela transfer ini, Milan berangsur-angsur mengalami perbaikan. Tak tanggung-tanggung, sejak paruh kedua liga, Milan belum pernah menelan kekalahan. Dari 5 laga terakhir, Milan menelan satu hasil imbang dan 4 kemenangan yang mereka peroleh secara beruntun!
Ibra memang bukan pencetak gol terbanyak Milan saat ini. Ia baru mencetak satu gol sejak didatangkan kembali oleh manajemen Milan. Di usianya yang sudah menginjak 38 tahun, Ibra lebih condong ke sosok mentor bagi para pemain-pemain Milan saat ini.
Hal senada juga disampaikan oleh beberapa pemain Milan yang tampil impresif musim ini termasuk Rebic. Ia mengakui hadirnya Ibra dalam skuad menambah kepercayaan diri para pemain.Â
Ya, sosok seperti Ibra itulah yang memberi andil besar kepada penampilan Milan saat ini. Apa yang Ibra miliki adalah mental juara yang coba ia tularkan kepada para pemain Milan.
Kepercayaan diri, mental juara, dan pengalaman itulah Ibra Effect yang ditularkan kepada Milan yang tengah berusaha bangkit musim ini. Dengan hasil kemenangan melawan Brescia, untuk sementara Milan menempati peringkat 6 di papan klasmen Serie A dengan 31 poin dari 21 laga.Â
Tetapi, posisi ini belum aman, pasalnya giornata 21 belum usai, bisa saja posisi Milan kembali merosot, tapi sejenak mereka bisa bernafas lega dan menatap laga berikutnya dengan optimisme.
Salam Sepak bola.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H