Bursa transfer Januari ini bisa jadi menjadi awal perubahan AC Milan yang baru. Dimulai dengan mendatangkan mantan pemain sekaligus topskor mereka, Zlatan Ibrahimovic yang kembali setelah 8 tahun lamanya.
Pergerakan transfer yang unik ini membuahkan hasil positif bagi Milan. Dalam 2 laga yang sudah Ibra mainkan, Milan berhasil meraih 1 kemenangan dan 1 kali hasil imbang.Â
Di laga debutnya melawan Sampdoria, Ibra masuk di babak kedua namun sayangnya gol yang ditunggu darinya belum muncul. Baru dalam laga keduanya musim ini ketika away ke Cagliari, Ibra sukses menyumbang satu gol dalam kemenangan 2-0 Milan.
Keberhasilan transfer Ibra sepertinya menginspirasi manajemen Milan. Selepas mengalami krisis finansial bersama Berlusconi, Milan seperti mencoba berinvestasi kepada pemain-pemain muda.Â
Hal yang sebetulnya cukup berbanding terbalik dengan gaya transfer Galliani yang mencari pemain berpengalaman dengan biaya seminimum mungkin.
Bisa jadi, cara Galliani di masa lalu itulah yang coba ditiru manajemen Milan saat ini di bawah kendali Boban dan Maldini. Pasalnya sejauh bursa transfer Januari dibuka, Milan telah mendatangkan 3 pemain dan ketiganya sudah berumur. Walaupun telah berumur, namun ketiga tentu sudah kenyang akan pengalaman.
Ibrahimovic, Simon Kjaer, dan Asmir Begovic resmi menekan kontrak dengan AC Milan di bursa transfer Januari ini, dan ketiganya di dapat dengan biaya minim.Â
Milan mendapat jasa Ibra secara gratis setelah kontraknya habis bersama LA Galaxy, sementara Kjaer dan Begovic dikontrak Milan melalui jalur peminjaman dari Sevilla dan Bournemouth.
Simon Kjaer sebetulnya pemain incaran Milan di masa lalu, namun ketika itu harga jualnya masih tinggi dan ketika ia berumur 30 tahun Milan sukses mendatangkannya secara gratis.Â
Dalam kontraknya, Kjaer dipinjam Milan hingga akhir musim dengan opsi pembelian hanya 2,5 juta euro saja. Kjaer yang berposisi bek ini akan menggantikan Mattia Caldara yang dipinjamkan Milan ke klub lamanya, Atalanta.
Di bursa transfer ini, Milan juga meminjamkan Pepe Reina ke Aston Villa. Hal itulah yang membuat Milan meminjam Begovic dari Bournemouth. Satu hal yang bisa diingat dari kiper berusia 32 tahun itu adalah golnya ke gawang Southampton dari jarak 97,5 yard ketika ia berseragam Stoke City.
Hasil terbaru di laga Coppa Italia, Milan berhasil menang meyakinkan dari SPAL di babak 16 besar dengan skor telak 3-0. Di laga home itu, gol-gol Milan dicetak oleh Piatek, Castillejo, dan Theo Hernandez. Khusus untuk Piatek, di laga tersebut ia berhasil mencatat 1 gol dan 1 assist.
Laga kontra SPAL tersebut juga menjadi laga debut untuk rekrutan baru Milan, Simon Kjaer. Bek berusia 30 tahun itu bermain selama 82 menit dan hasilnya pertahanan Milan tampil apik dengan menyelesaikan laga tanpa kebobolan. Tambahan amunisi berpengalaman di squad Milan jelas memberi dampak positif bagi rival Internazionale itu.
AC Milan memang sebelumnya lebih dikenal sebagai tim yang mengandalkan pemain tua dalam squadnya. Di musim 2010-2011, Milan mendatangkan Van Bommel dan Mario Yepes yang keduanya telah berumur lebih dari 30 tahun. Selain itu, Robinho yang sarat akan pengalaman di eropa juga Milan datangkan bersama Ibra.Â
Starting eleven Milan pun berisi banyak pemain matang semacam Zambrotta, Abbiati, Nesta, hingga Seedorf. Hasilnya, scudetto berhasil Milan raih di akhir musim.
Gelar UCL terakhir di tahun 2007 juga berkat dari pemain-pemain berpengalaman di squad Milan kala itu. Milan masih mengandalkan Paolo Maldini, Cafu, hingga Dida di lini pertahanan.Â
Di bursa transfer, Milan juga masih mendatangkan pemain uzur lain seperti Favalli (34 tahun) dan Oddo (30 tahun). Hasilnya tentu saja, Milan sukses membalas kekalahan menyakitkan di final UCL 2005 atas Liverpool.
Sepertinya cara lama khas Galliani itulah yang ingin ditiru manajemen Milan saat ini. Yang paling terlihat, manajemen Milan berusaha menjual pemain-pemain yang didatangkan dengan mahal pada periode kepemilikan Milan dibawah Yonghong Li.Â
Ketika itu, Milan yang dimiliki pengusaha tidak terkenal asal Tiongkok itu merekrut total 11 pemain baru yang biaya transfernya hampir mencapai 200 juta euro. Hasilnya? Milan justru tanpa gelar dan kembali mengalami krisis finansial jilid kedua.
Perubahan yang dilakukan Milan bukan perihal langkah transfernya saja, namun juga formasi dan strategi permainan. Pioli yang sebelumnya mengandalkan formasi 4-3-3 mengubahnya menjadi 4-4-2.Â
Milan kembali ke formasi lamanya dengan mengandalkan 2 striker. Sejauh ini, formasi ini cukup berhasil dengan hasil positif. Duet Ibra-Leao sukses mengkandaskan Cagliari dan duet Piatek-Rebic sukses mengalahkan SPAL.Â
Empat laga Milan berikutnya terbilang cukup mudah dengan melawan Udinese, Brescia, dan Hellas Verona di Seria A serta Torino di Coppa  sebelum menghadapi Internazionale di Derby Della Madonnina. Anak asuh Pioli harus memaksimalkan laga-laga itu untuk mendulang poin sebanyak mungkin sebelum menghadapi Inter.
Patut ditunggu langkah terbaru pelatih dan manajemen Milan di tahun 2020 ini. Menurut rumor yang beredar, kepemilikan Milan juga akan berpindah tangan lagi.
Salah satu orang terkaya di dunia, Bernard Arnault dikabarkan akan membeli kepemilikan Milan dari Elliot Management. Hm.. akan seperti apakah Milan di tahun ini?Â
Apakah Milan masih akan mencoba cara Galliani di bursa transfer? Apapun itu kebangkitan Milan patut ditunggu pecinta sepakbola dunia. Salam Sepakbola.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H