Atas rentetan derita Milan dekade ini, penulis punya sedikit saran untuk Milan. Pertama, daripada sekedar bertahan di kasta tertinggi kompetisi Italia dan hanya berkeinginan berlaga di Liga Europa, lebih baik lupakan saja musim ini. Daripada target yang yang hendak dicapai tidak sesuai dengan sejarah kajayaan klub lebih baik akhiri musim ini lebih cepat untuk membenahi klub di segala lini.
Kedua, segera benahi manajemen Milan dengan SDM yang kompeten. Tanpa mengurangi rasa hormat kepada legenda Milan yang kini duduk di kursi manajemen, Milan yang sekarang sedang butuh kemajuan instan dan jaminan sukses. Masih ada setengah musim tersisa, masih ada waktu bagi manajemen Milan yang sekarang untuk memperlihatkan hasil kerjanya.
Ketiga, segera jual pemain yang performanya buruk dan masih punya harga jual tinggi. Dengan menjual pemain ini, Milan bisa dapat dana segar untuk menyongsong bursa transfer Januari mendatang dan mengurangi salary cap yang tinggi. Mendatangkan pemain senior yang sarat pengalaman juga penting bagi proyek pemain muda Milan dan mendatangkan Ibrahimovic bisa jadi solusi.
Ya, kabarnya Milan dan Ibra telah sepakat untuk menjalin kerjasama kembali. Kini tinggal urusan gaji saja yang belum deal. Tapi tawaran dari Everton untuk Ibra bisa jadi sandungan Milan bereuni dengan Ibra.
Terakhir, carilah pelatih yang sesuai dengan proyek jangka panjang klub. Tak perlu pelatih mahal yang hobi membeli pemain, cukuplah pelatih yang paham kondisi keuangan Milan dan sejarah Milan sebagai salah satu klub tersukses di Eropa. Yang jelas #PioliOut bukan solusi instan Milan saat ini.
Apa yang terjadi dengan Milan beberapa musim terakhir memang mengenaskan. Sejarah kejayaan peraih 7 trofi Liga Champions Eropa ini seolah runtuh tak bersisa. Kekalahan dari Atalanta juga semakin memperburuk posisi Milan di papan klasmen. Milan merosot ke posisi 11 dengan 21 poin dari 17 pertandingan. Sebuah capaian buruk dalam sejarah setelah terakhir terjadi di musim 2013/2014 ketika mengumpulkan 19 poin dari 17 laga.
Tak berhenti disitu, kekalahan dari Atalanta jelas menjadi hadiah natal terburuk bagi milanisti. Hasil tersebut juga terjadi selepas Milan merayakan usianya yang ke-120 tahun pada 13 Desember lalu.
Pada akhirnya sebagai penikmat sepakbola hanya bisa berharap keajaiban bagi Milan dan mendoakan Milan agar tidak jatuh ke jurang keterpurukan seperti Nottingham Forest di masa lalu. Salam Olahraga. Â Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI