Matchday terakhir Liga Champions telah usai dipertandingkan. Artinya, 16 tim sudah memastikan lolos ke babak 16 besar. Seperti biasa, Liga Champions, kompetisi perang tim-tim besar eropa selalu menyajikan kejutan dan keajaiban.
Seperti yang terjadi di Metalist Stadium, Kharkiv, Ukraina Rabu, 11 Desember malam atau Kamis dini hari waktu Indonesia. Di stadion sementara milik Shakhtar Donetsk itu, Atalanta berhasil mencuri 3 poin sekaligus memastikan langkah ke babak 16 besar Liga Champions.
Perlu diketahui, musim ini adalah musim perdana Atalanta tampil di Liga Champions. Artinya, tim debutan asal kota Bergamo Italia ini sukses menginjakkan langkah ke babak 16 besar Liga Champions untuk pertama kalinya.
Atalanta yang tampil sebagai tim tamu berhasil membobol gawang Shakhtar 3 kali. Keunggulan Atalanta dibuka oleh gol dari Castagne di menit ke-65. Gol ini awalnya tak disahkan karena dianggap offside. Namun berkat pertolongan VAR, tendangan Castagne dinyatakan gol.
Shakhtar harus bermain dengan 10 pemain setelah Dodo dikatu merah pada menit ke-76. Keunggulan jumlah pemain dimanfaatkan dengan baik oleh pemain I Nerazzurri. Mario Pasalic dan Robin Gosens menambah gol Atalanta masing-masing di menit ke-80 dan menit ke-4 tambahan waktu. Kemenangan I Nerazzurri juga tak lepas dari penampilan apik Pierluigi Gollini di bawah mistar gawang.
Atalanta lolos setelah menghuni peringkat 2 Grup C dibawah Manchester City. Kelolosan Atalanta sebenarnya juga berkat "bantuan" Man. City. Sebelum laga terakhir fase grup digelar, 3 tim masih berpeluang lolos dari grup ini untuk mendampingi The Citizens. Atalanta bisa lolos dengan syarat harus menang dari Shakhtar dan di waktu yang sama, Dinamo Zagreb kalah dari Man. City.
Beda nasib dua I Nerazzurri Italia
Lolosnya Atalanta menambah wakil Italia di babak 16 besar Liga Champions. Sebelumnya, Juventus dan Napoli telah sukses lolos terlebih dahulu.
Lolosnya I Nerazzurri dari Bergamo ini menjadi obat pengganti gugurnya I Nerazzurri dari Milan di Liga Champions. Ya, Italia punya dua I Nerazzurri (the black and blues), satu Atalanta dan satunya lagi Internazionale Milan. Langkah Inter sayangnya harus terhenti di babak grup, namun Inter aman di peringkat ketiga sehingga berhak memperoleh tiket babak 32 besar Liga Europa.
Berbeda dengan Inter, Atalanta yang belum konsisten di liga justru menampilkan konsistensi di akhir babak grup Liga Champions. Padahal di tiga laga awal babak grup, Atalanta gagal meraih poin. Namun di tiga laga sisa, Atalanta meraih 1 hasil imbang dan 2 kemenangan. Tujuh poin yang dikumpulkannya sudah cukup untuk membawa Atalanta lolos ke babak 16 besar. Â Â