Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Imbang, Sudah Amankah Posisi Pioli?

21 Oktober 2019   19:16 Diperbarui: 21 Oktober 2019   19:21 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stastistik laga Milan vs Lecce|sempremilan.com

Dari lanjutan giornata 8 Serie A Italia, AC Milan kembali gagal meraih poin penuh kala menjamu Lecce di San Siro. Kemenangan yg sudah di depan mata buyar setelah Calderoni membobol gawang Gigi Donnarumma di masa injury time. Hasil imbang ini merusak debut Stefano Pioli sebagai allenatore milan, apalagi tim yg ia hadapi hanyalah klub promosi.

Milan dibawah asuhan pioli memainkan permainan menyerang dengan mengandalkan trio Calhanoglu, Leao, dan Suso. Ketiganya diplot sebagai tridente dalam formasi 4-3-3 ala pioli. 

Sesuai dengan pernyataannya sebelum menjalani laga debut bahwa biglia akan ia plot menjadi motor penggerak lini tengah Milan benar adanya. Biglia tampil didampingi Kessie dan Paqueta di belakang tridente milan. 

Duet kapten Romagnoli dan Musacchio tidak tergantikan di lini belakang. Sementara 2 wing back ditempati Theo Hernandez di sisi kiri yg bermain baik di laga sebelumnya bersama Conti di sisi kanan.

Jalannya pertandingan

Di babak pertama, milan tampil agresif dan mampu membuat beberapa peluang. Sepintas permainan milan di babak pertama terbilang cukup baik dan ada perkembangan signifikan di sektor penyerangan. Calhanoglu yang diisukan akan hengkang akibat permainannya yang tidak kunjung membaik tampil eksplosif di depan gawang Lecce. 

Peluang baik pertama datang dari kaki Leao di awal laga. Sayang aksi individunya tidak mampu diselesaikan lewat finishing yang bagus. Peluang berikutnya datang dari sepakan kaki kiri jarak jauh Calhanoglu. Namun sayang, tendangan spekulatifnya masih tipis diatas mistar gawang Lecce yang dikawal mantan pemain Milan, Gabriel. 

Di menit ke-20 Biglia mengirim umpan lambung ke Calhanoglu yang berada di depan kotak penalti Lecce. Kontrol bola menawan dan diakhiri sepakan keras kaki kanan dari sudut sempit sisi kiri gawang akhirnya menjebol pertahanan Lecce. 1-0 Milan memimpin hingga babak pertama usai. 

Gol spektakuler Calhanoglu ke gawang Lecce di babak pertama (sumber: https://twitter.com/SempreMilanCom)
Gol spektakuler Calhanoglu ke gawang Lecce di babak pertama (sumber: https://twitter.com/SempreMilanCom)

Di awal babak kedua, Liverani memasukkan Diego Farias untuk menambah daya serang Lecce. Pergantian ini terbukti efektif, di menit 59 Lecce mendapat hadiah penalti setelah dalam rekaman VAR, Conti terbukti melakukan handsball. Babacar yang menjadi algojo sukses menaklukkan Donnarumma, 1-1. Pioli bereaksi setelah kembali tertinggal. 

Piatek dan Krunic masuk menggantikan Leao dan Paqueta di menit ke-64. Milan yang terus menyerang dengan Calhanoglu sebagai motornya terus memperoleh peluang. Namun, Milan harus menunggu hingga menit ke-82, adalah Piatek yang suskses mencetak gol setelah menerima umpan dari Calhanoglu, 2-1 Milan kembali unggul. 

Setelah unggul, daya serang Milan mengendur, kesempatan ini dimanfaatkan Lecce untuk mengurung pertahanan Milan. Terus menyerang hingga injury time, Lecce berhasil menyamakan kedudukan lewat sepakan keras Marco Calderoni di menit ke-92. Gol tersebut menjadi penanda berakhirnya pertandingan dan kemenangan Milan yang sudah didepan mata hilang, 1 poin untuk kedua tim. 

Statistik pertandingan

Hasil ini tentu bukan hasil yang bagus buat debut Pioli. 1 poin dikandang bukanlah poin yang cukup untuk mengkatrol peringkat Milan di klasmen Serie A yang masih tertahan di peringkat 12 dengan hanya mengumpulkan 10 poin dari 8 laga. Tentunya milanisti tidak puas dengan hasil ini, apalagi penunjukan Pioli juga mereka pertanyakan. 

Stastistik laga Milan vs Lecce|sempremilan.com
Stastistik laga Milan vs Lecce|sempremilan.com

Akan tetapi, dibanding dengan era Giampaolo, permainan Milan bisa dibilang sedikit lebih baik. Milan yang acak-acakan sedikit terlihat tampil lebih berani menyerang. 2 gol di laga debut plus Piatek yang kembali mencetak gol adalah hal yang bisa dihargai. Tapi kebobolan dua kali setelah memimpin tentu sesuatu yang harus dipertanggungjawabkan. 

Hakan Calhanoglu yang mampu mencetak 1 gol dan 1 asis mendapat predikat man of the match milan. Kembali agresifnya permainan Calhanoglu dan terbukanya kran gol dari kaki Piatek bisa disyukuri pendukung Milan. 

Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi permainan Andrea Conti. Handsball dikotak penalti adalah sebuah keteledorannya, dan gol kedua Lecce juga hadir di sekitar area bertahannya. 

Setelah laga usai, Pioli mengaku kepada MilanNews.it bahwa hasil ini membuat Milan marah sekaligus kecewa.

"In the first half we were more balanced and tidy, after the restart we were more unorganised, In some situations we were less precise in pressing and Lecce became dangerous. We regret not leaving the field with a victory after such a performance. We are angry and disappointed, but we must start from this performance. I didn't know what to expect, but I was pleasantly surprised. Tonight's game told us that we are a team that we can play proactive football. We reacted after the 1-1 and we got back in the lead. There was a lack of the ability to read some situations, but it's normal because we worked a little together. We did something wrong in the recovery."kata Pioli kepada MilanNews.it seusai laga.

Setidaknya ia sadar akan hasil minor ini. Berbeda dengan Giampaolo yang masih yakin dengan taktiknya setelah menelan kekalahan beruntun.

Spanduk protes Curva Sud; WAKTU HABIS...DEMONSTRASI (sumber: HomeOfMilan)
Spanduk protes Curva Sud; WAKTU HABIS...DEMONSTRASI (sumber: HomeOfMilan)

Untuk sementara Pioli bisa bernafas lega karena mendapat poin pertama, tapi hasil ini belum membuat publik san siro lega. Pasalnya di laga ini, curva sud, kelompok garis keras pendukung Milan hanya diam sepanjang laga. 

Aksi ini mereka lakukan sebagai bentuk protes kepada keputusan-keputusan kontroversial manajemen Milan. Imbang, desakan fans, akan menjadi batu sandungan Pioli di laga berikutnya. Yang pasti 1 poin belum cukup untuk mengatakan Milan sudah kembali. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun