Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tolak Angin, Teman Setia Mahasiswa Tingkat Akhir

14 Agustus 2018   08:47 Diperbarui: 14 Agustus 2018   09:43 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skripsiku dan Tolak Angin (dokpri)

Awal mula berkenalan dengan Tolak Angin adalah ketika masa awal kuliah di Solo. Beberapa kali ketika awal mula saya ngekos kadang-kadang mengalami masuk angin. Sebelum pergi merantau untuk kuliah, biasanya dirumah obatnya adalah istirahat dengan cara tidur agar badan langsung fit kembali. 

Tetapi, ketika di Solo jauh dari orang tua kebiasaan itu cukup sulit dilakukan apalagi dengan banyaknya tugas kuliah dan jam belajar yang tidak teratur mengakibatkan sulit bagi saya untuk tidur sejenak agar badan kembali fit. 

Karena beberapa kali terkena masuk angin, salah satu teman kos yang juga senior pada saat itu menawarkan Tolak Angin untuk saya agar sembuh dari masuk angin. 

Dan hasilnya badan ketika itu menjadi lebih segar dan dengan pengaruh Tolak Angin tidur menjadi lebih nyenyak dan berkualitas sehingga paginya kembali fit walaupun waktu tidur tergerus dengan lembur tugas kuliah. Nah, itulah awal mula berkenalan dengan Tolak Angin dan sampai saat ini masih mengkonsumsinya sebagai teman setia mengerjakan skripsi di malam hari. 

Sungguh suatu proses perkenalan yang tidak direncanakan sebelumnya karena memang pada saat itu saya cenderung menghindari mengkonsumsi obat karena takut efek samping yang mungkin timbul terutama efek mengantuk selepas mengkonsumsi obat.  

Karena saya butuh tetap begadang demi menyelesaikan pengerjakan skripsi maka saya menghindari obat yang memiliki efek samping menggakibatkan ngantuk. Ternyata Tolak Angin tidak membuat saya tiba-tiba mengantuk tapi justru membantu menghangatkan badan dan menjaga kondisi tubuh.

Mengapa Tolak Angin?

 Seperti yang saya ceritakan di awal, perkenanalan saya dengan Tolak Angin bisa dikatakan adalah sesuatu yang tidak direncanakan dan cenderung spontanitas karena pada saat itu saya diberikan Tolak Angin oleh teman kos saya. 

Jadi saya tidak ada niatan untuk mengkonsumsinya tapi kini malah saya punya persedian Tolak Angin di kos. Mengapa? Skripsi yang saya tulis cukup sulit dan menguji pengetahuan dan kesabaran maka hari demi hari saya sering begadang demi menyelesaikan skripsi. 

Karena sering begadang itulah saya harus fit di malam hari setelah di pagi hari disibukkan dengan pengambilan data dan tugas kuliah yang baru selesai sore hari. Bahkan jika sudah terlalu lelah pasti masuk angin akan menyerang, yang sering terjadi adalah pusing yang tentunya mengganggu. 

Nah, antara beban dan kebutuhan inilah yang menyebabkan saya memilih untuk menyediakan Tolak Angin di kos saya untuk berjaga-jaga bila suatu waktu ketika proses mengerjakan skripsi berlangsung tiba-tiba pusing atau masuk angin menyerang tubuh.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun