Mohon tunggu...
Irfan Ovede
Irfan Ovede Mohon Tunggu... -

Pelajar SMA di Madiun

Selanjutnya

Tutup

Catatan

(Part1) Nasib,Tanah Cuma di Pot

18 Juli 2013   05:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:23 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Harga sembako naik,terutama produk pertanian . Tarikan permintaan dan minimnya pasokan . Dua hal yang bahu-membahu untuk membuat harga semakin cetar membahana. Itulah resiko jadi masyarakat di Indonesia. Sebagai warga negara yang baik,seharusnya kita sudah memaklumi . Karena Hal seperti ini sudah terjadi berulang-ulang dan menjadi kebiasaan .

beberapa kaum ekstrem lainnya malah sibuk menghujat dan mengkritisi peran pemerintah . Komentar dan opini miring terhadap pemerintah justru lebih banyak jumlahnya dibanding harga sembako . Akibatnya ? Capek iya .

Mari kita perhatikan dengan seksama, di sekitar kita..
Sektor Properti sedang giat dan gencar dalam produksi . Sedikit demi sedikit mereka memakan lahan-lahan yang tersedia . Dan parahnya , Sawah yang dulu selalu panen dengan hasil yang lumayan sekarang jadi perumahan ,pertokoan,mall,hotel,maupun apartemen . Dan hal ini masih terus terjadi. mereka terus melakukan ekspansi .

Beberapa tahun lagi , masih adakah lahan tersisa untuk kegiatan pertanian&perkebunan ? terutama di wilayah kota yang setiap tahunnya mendapat tekanan permintaan pangan yg terus naik jumlahnya seiring dengan kenaikkan jumlah penduduk kota tsb . Apalagi saat ini negara ini cukup disulitkan dengan distribusi bahan sembako terutama pertanian. bisa dilihat ketika panen,harga di daerah penghasil sangat murah,sedangkan di daerah lain ,masyarakat merana dan sibuk mengais  pasokan yang tersisa.

dengan kondisi seperti ini,Petani lama-lama akan gulung tikar,kenapa ? karena tiap panen harganya ngga seberapa . Lalu menjual tanahnya ke pengusaha properti . Dan 5 tahun kemudian jadilah perumahan . Lalu 5 tahun kemudian,warga perumahan ini akan mengalami kelangkaan pangan .

impor dan impor . sepertinya kegiatan ini menjadi hobi baru ,oleh negara yang pada masa lalu pernah menjadi lumbung pangan .

Twitter : @IrfanOvede (seorang pelajar di Madiun )

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun