Pada Jumat, 19 Juli 2024, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) DIY bekerjasama dengan Sekretariat Bersama Satuan Pendidikan Aman Bencana (Sekber SPAB) DIY menyelenggarakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kebencanaan di kalangan siswa. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mengisi Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), sebuah program wajib yang dirancang untuk membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan mengenali berbagai aspek penting yang akan mereka hadapi selama masa pendidikan.
Pada kegiatan ini, Sekber SPAB menggandeng berbagai lapisan masyarakat yang tergabung dalam komunitas atau forum, salah satunya adalah PSBA UGM. Kolaborasi ini menunjukkan betapa pentingnya sinergi antara berbagai pihak dalam penanggulangan bencana. Keterlibatan universitas, komunitas, dan instansi pemerintah menunjukkan bahwa penanggulangan bencana bukan hanya tanggung jawab satu pihak saja, melainkan tugas bersama yang membutuhkan kerja sama dan koordinasi yang baik.
Salah satu sekolah yang berpartisipasi dalam kegiatan ini adalah SMA Negeri 1 Banguntapan. Di sekolah ini, para siswa menerima materi dasar kebencanaan dengan tema khusus tentang gempa bumi. Kegiatan ini mencakup penayangan video tentang gempa bumi, pelatihan cara menyelamatkan diri saat terjadi gempa, dan praktek menyanyikan lagu gempa bumi dengan gaya yang diharapkan dapat menanamkan pemahaman tentang pentingnya kesiapsiagaan bencana.
Suranten, perwakilan guru dari SMA Negeri 1 Banguntapan, menyampaikan bahwa pemahaman dasar kebencanaan ini sangat penting bagi para siswa. "Kegiatan ini bukan pertama kali dilakukan, pengenalan dasar bencana pada MPLS ini sudah dilakukan rutin setiap tahun sejak 2022," ujarnya. Menurut Surkinah, pengetahuan ini membantu siswa untuk lebih siap dan tanggap dalam menghadapi situasi darurat, dan dalam MPLS tahun ini diikuti 242 murid.
Pentingnya kolaborasi dalam penanggulangan bencana tidak bisa dipandang sebelah mata. Dengan menggandeng berbagai pihak, informasi dan pengetahuan tentang bencana dapat disebarluaskan lebih efektif. Universitas, misalnya, dapat memberikan pengetahuan ilmiah dan teknis yang mendalam tentang berbagai jenis bencana dan cara menanggulanginya. Sementara itu, komunitas lokal memiliki pemahaman yang baik tentang kondisi dan karakteristik wilayah mereka, sehingga dapat memberikan kontribusi berharga dalam merancang strategi penanggulangan bencana yang tepat guna. Instansi pemerintah, di sisi lain, memiliki kewenangan dan sumber daya yang diperlukan untuk mengimplementasikan kebijakan dan program penanggulangan bencana secara luas.
Kegiatan yang dilakukan di SMA Negeri 1 Banguntapan ini merupakan contoh nyata bagaimana kolaborasi yang baik dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan pengetahuan masyarakat tentang bencana. Dengan melibatkan siswa dalam kegiatan interaktif dan edukatif, diharapkan mereka dapat menjadi agen perubahan yang akan menyebarkan kesadaran kebencanaan di lingkungan mereka. Selain itu, program seperti ini juga dapat menginspirasi sekolah-sekolah lain untuk mengintegrasikan pendidikan kebencanaan dalam kurikulum mereka, sehingga lebih banyak generasi muda yang siap menghadapi bencana.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI