Mohon tunggu...
Muhamad Irfan Nurdiansyah
Muhamad Irfan Nurdiansyah Mohon Tunggu... Relawan - Manajemen Bencana

Saya adalah orang yang tertarik pada bidang ilmu kebencanaan. Berpengalaman 7 Tahun bekerja di LSM bidang kebencanaan. Beretos kerja tinggi dan berpengalaman memimpin tim dalam banyak proyek sosial. Saat ini menempuh pendidikan Magister Manajemen Bencana di Universitas Gadjah Mada.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peringkat 1 Negara dengan Potensi Tsunami, Indonesia Harus Segera Sadar Bencana Melalui Pentahelix

18 November 2022   20:45 Diperbarui: 18 November 2022   20:49 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai negara kepulauan yang memiliki bibir pantai terpanjang di Dunia, menjadikan Indonesia memperoleh peringkat 1 dari 256 Negara untuk potensi bencana Tsunami. TSUNAMI TIDAK DAPAT DICEGAH, tapi kita bisa kurangi resikonya. Dengan acara mengenali tanda terjadinya, pemasangan buoy/sirine, penanaman mangrove, simulasi, peningkatan pengetahuan, dll. Beberapa tahun terakhir paradikma bencana di Indonesia sudah mulai berubah, dulu fokus di tanggap darurat sekarang sudah mulai merambah dan peduli pada kegiatan pra bencana. Kegiatan tersebut mulai dari peningkatan kapasitas manusia melalui edukasi dan pelatihan maupun pembangunan fasilitas pendukung seperti rambu maupun titik kumpul.

Perlu kita ketahui, Data UNISDR menyebutkan, dalam paparan terhadap penduduk atau jumlah manusia yang ada di daerah yang mungkin kehilangan nyawa karena bencana, risiko bencana yang dihadapi Indonesia sangat lah tinggi. Alm Pak Sutopo menerangkan, untuk potensi bencana tsunami, Indonesia menempati peringkat pertama dari 265 negara di dunia yang disurvei badan PBB itu. Resiko ancaman tsunami di Indonesia bahkan lebih tinggi dibandingkan Jepang. Dalam itung-itungan UNISDR, kata Sutopo, ada 5.402.239 orang yang berpotensi terkena dampaknya. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah memberin perhatikan lebih terhadap potensi bencana Tsunami di Indonesia. Pada tahun 2019 telah dilaksanakan Ekspedisi Destana Tsunami Pulau Jawa. Ekspedisi tersebut diawali dengan pembukaan di Banyuwangi hingga berakhir di Pandeglang, Banten.

Dokpri
Dokpri

BNPB sudah memulai memberikan edukasi kepada para masyarakat yang tinggal disepanjang pantai laut selatan pulau Jawa. masayrakat yang diberikan edukasi antara lain seperti nelayan, tenaga pengajar dan anak didik, serta para pengelola wisata pantai. Pengetahuan tentang bencana sangat membatnu seseorang untuk dapat selamat ketika bencana terjadi. Seperti hasil penelitian dan survei di Jepang, Gempa Bumi Besar Hansin pada Tahun 1995 , korban bencana yang dapat selamat atau survive dalam durasi " golden times " antara lain:  Kesiapsiagaan diri sendiri sebesar 35%; Dukungan anggota keluarga sebesar 31,9%; Dukungan teman / tetangga sebesar 28,1%; Dukungan orang disekitarnya sebesar 2,60%; Dukungan Tim SAR sebesar 1,70% dan Lain-lain sebesar 0,90%.

Bekaca pada hasil penelitian tersebut, seharusnya membuat kita semua sadar bahwa pengetahuan bencana adalah hal yang mutlak ada dan dimiliki oleh semua orang yang tinggal di daerah rawan bencana. Sepeti yang tertuang pada Undang-undang No 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana pasal 27 ayat B yang berbunyi bahwa "setiap orang berkewajiban melakukan kegiatan penanggulangan bencana" dengan sinergi pentahelix yakni keterlibatan  unsur dari lima (5) yakni Pemerintah, Dunia usaha, Masyarakat, Akademisi dan Media yang fokus pada pengurangan risiko bencana (PRB) akan bisa menjadikan Indonesia sebagai negara rawan bencana namun dengan masyarakatnya juga yang tangguh dan sadar dan tanggap bencana. Peringkat 1 negara dengan potensi Tsunami, Indonesia harus segera sadar bencana melalui pentahelix.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun