Mereka membiadabi dengan cara yang beradab dan disitulah kelemahan setiap kendaraan yang terlena dengan tayangan yang terlihat beradab.
Namun ada beberapa kendaraan yang sudah mulai tua, karena asiknya lalu lintas di lapangan membuat para tua-tua tersebut terjun seperti anak-anak.
Sedang kendaraan-kendaraan muda mulai mewaspadai setiap arah yang mereka telurusi. Namun tak sedikit dari kendaraan yang masih menjadi korban dari mereka yang membiadabi dengan cara yang biadab.
Percayalah bahwa kendaraan itu tidak akan pernah tahu arah dan jalan tanpa pengendara. Pengendara itu adalah dalang dari penelurusan kendaraan-kendaraan tersebut. Dan Pengendara hanya bisa melakukan penelusuran namun tidak tahu sepenuhnya tanpa seorang pemandu dan penasehat dari sekeliling pengendara.
Jika ingin melawan kebiadaban tersebut, maka lawanlah arah dari cara mereka membiadabi.
"Nereka jelas terlihat seperti syurga, namun syurga malah terlihat seperti nekara".
66:6, 18:1-10
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H