Mohon tunggu...
Irfan Kamil
Irfan Kamil Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Modernisasi Pertanian di Era Revolusi Industri 4.0 untuk Indonesia Maju

13 Mei 2019   02:15 Diperbarui: 14 Mei 2019   11:09 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pertanian (Foto: ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho) 

Indonesia negara kepulauan terbesar di dunia dikenal dengan potensi sumber daya alam yang luar biasa. Hal ini dibuktikan dengan tingginya keanekaragaman hayati yang dimiliki, baik dilihat dari sektor pertanian, perikanan, maupun peternakan. karena kekayaan sumber daya alamnya menjadikan Indonesia disebut sebagai negara agraris dan maritim. Selain itu, kondisi geografis yang strategis dan beriklim tropis menjadikan kualitas potensi alam yang lebih unggul dibandingkan dengan negara lain. Potensi ini harus bisa termanfaatkan secara optimal untuk menjadikan Indonesia maju, terutama dari sektor yang dekat dengan sumber daya alam, yaitu pertanian.

Ruang gerak interaksi manusia telah berada dalam dunia yang terdigitalisasi di era revolusi industri 4.0 ini. Untuk itu, ide mengintegrasikan pertanian ke arah digital mulai didorong yang dikenal dengan istilah "Pertanian Digital'. Bagi banyak pihak inovasi ini cukup responsif dengan perkembangan zaman yang akrab dengan sistem internet.

Secara umum, pertanian digital ini akan mempermudah akses bagi petani untuk lebih terlibat dalam mengawal seluruh proses pertanian termasuk produksi dan ekonominya. Mereka bisa mengetahui rantai produksi bahkan bisa mengetahui kinerja tengkulak yang bermain dalam pasar. Di tingkat yang lebih maju dengan bantuan Artifisial Intelijen (AI), petani akan mengetahui lebih detail kondisi tanaman termasuk hama, prediksi hujan, dan segala yang berkaitan dengan aktivitas pertanian.

Sektor pertanian Indonesia diyakini masih menjadi sektor yang mampu berkontribusi positif dalam mewujudkan pembangunan Indonesia. Dalam 4 tahun terakhir, Kementerian Pertanian berhasil menurunkan inflasi bahan makanan, mendongkrak ekspor pertanian, meningkatkan investasi pertanian dari deregulasi, produksi pertanian juga mendongkrak PDB sektor pertanian, daya beli petani menguat dengan NTUP dan NTP naik, pertanian juga mengentaskan masyarakat dari kemiskinan perdesaan, serta revolusi mental reformasi birokrasi dengan penghargaan anti gratifikasi dari KPK.

Saat ini Indonesia masih berusaha dalam meningkatkan produktivitas sektor pertaniannya, terutama tanaman pangan. Hal ini dilakukan untuk mendukung swasembada pangan berkelanjutan yang dilakukan melalui peningkatan produksi beras nasional. Peningkatan jumlah penduduk menuntut sektor pertanian untuk terus lebih produktif dalam mencukupi kebutuhan pangan. Produksi jagung juga meningkat, Peningkatan ini bisa terjadi karena terus dikembangkannya sistem irigasi untuk sawah-sawah yang ada sehingga tidak lagi menjadi sawah tadah hujan.

Pertanian di indonesia sebagai roda penggerak perekonomian nasional selain menghasilkan bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, pertanian juga sedang menjadi prioritas untuk ditingkatkan produktivitasnya. Saat ini sektor pertanian Indonesia dari sisi produksi merupakan sektor kedua paling berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, setelah industri pengolahan. Kondisi ini tak lepas dari road map pertanian yang sudah disusun pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia tahun 2045.

Dengan potensi yang dimiliki dan upaya serta strategi yang terus dibangun oleh pemerintah, pertanian Indonesia akan maju. Namun, tentunya dengan saling bekerjasamanya secara berkelanjutan dari semua aspek yang berhubungan, mulai dari petani sampai dengan pembuat kebijakan itu sendiri. Selain itu, pemerintah juga selalu melakukan inovasi untuk mendukung petani sebagai pelaku utama dalam mendongkrak produktivitas pangan nasional, seperti menciptakan varietas unggulan, metode budidaya, maupun penanganan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun