Wonogiri (24/01). Mahasiswa KKN Undip membuat pupuk organik sebagai pupuk alternatif dari sampah sayur, kulit bawang, dan daun kering. Tidak adanya sistem pengelolaan sampah yang tepat menyebabkan sampah dapur rumah tangga dikelola secara perorangan melalui pembakaran. Cara ini dapat menimbulkan gas hasil pembakaran yang menyebabkan polusi udara dan kerusakan lingkungan. Selain itu, pupuk alternatif juga diperlukan warga Desa Sindukarto yang mayoritas berprofesi sebagai petani. Selama ini pupuk disuplai dari distributor melalui Kelompok Tani (Poktan) yang berpotensi mengalami kendala yang tak terduga.
Pelatihan pembuatan pupuk organik alternatif diberikan oleh mahasiswa KKN dengan sasaran Kelompok Tani (Poktan) Dusun Mandeyan, Desa Sindukarto. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Dusun Mandeyan pukul 20.00 WIB. Metode yang dipilih adalah pengenalan produk melalui diskusi dan praktik pembuatan pupuk. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi sampah di lingkungan tanpa menimbulkan emisi gas pembakaran dan mengatasi masalah kekurangan pupuk. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan para petani dapat membuat pupuk organik sebagai pupuk alternatif sekaligus mengurangi jumlah sampah di rumah tangga.
Ditulis Oleh: Dida Imanuel Noviar (FT/ Teknik Kimia)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI