Mohon tunggu...
IRFAN MIND
IRFAN MIND Mohon Tunggu... Penulis - Pegiat Hukum

young people who want to be the nation's successors

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Rekonstruksi Perdamaian Pasca Pilkada

3 Desember 2024   09:15 Diperbarui: 3 Desember 2024   11:51 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"poto penulis/dokumentasi pribadi"

Oleh : Irfan Maulana, S.H.

Pesta demokrasi kembali diselenggarakan untuk menentukan pemimpin daerah, baik gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati atau Walikota dan wakil Walikota di seluruh Indonesia. Pilkada yang dilaksanakan pada hari Rabu tanggal dua puluh tujuh November dua ribu dua puluh empat telah selesai di laksanakan.

Perjalanan yang panjang menuju hari pencoblosan, masing-masing tim sukses menunjukkan keahliannya dalam meyakinkan masyarakat terhadap pilihannya, mereka bekerja keras siang dan malam melakukan kampanye di setiap sudut kota dan desa dengan membawa ide dan gagasan sang kandidat pasangan calon.

Namun dalam pelaksanaannya, sering terjadi benturan antara tim sukses dan masyarakat yang berbeda pilihan, seperti intimidasi, ancaman, teror, pengerusakan, bentrokan, pengeboman hingga pembakaran, bahkan ketika telah masuk masa tenang peristiwa tersebut juga masih terjadi di berbagai daerah.

Tak hanya itu, pasangan calon dan tim sukses juga saling mencaci maki, menjelek-jelekkan, saling memfitnah serta merendahkan satu sama lainnya demi meraup suara masyarakat. Segala cara dan upaya dilakukan oleh kandidat untuk mendapatkan kemenangan dalam kontestasi ini. Ditambah lagi, politik uang masih menjadi persoalan serius saat pesta demokrasi berlangsung, uang menjadi senjata utama kandidat untuk meracuni pemilih agar dengan mudah mendapatkan suara. Mereka rela menggelontorkan harta yang tak terhingga demi mendapatkan Tahta yang di damba.

Namun kini telah tiba hari yang dinantikan, pencoblosan di setiap TPS telah selesai dilakukan, perhitungan surat suara juga rampung dan pemenangnya juga sudah dapat diprediksi berdasarkan perhitungan cepat (quick count) sembari menunggu keputusan resmi dari penyelenggara (real count).

Bagi petarung yang baik dan bijaksana akan menerima hasil yang didapatkan dengan penuh lapang dada. Hasil yang muncul merupakan jawaban dari segala usaha yang dilakukan selama ini, tentu hasil tersebut juga tidak terlepas dari kemauan masyarakat dan ketetapan dari sang maha kuasa. Sikap kedewasaan juga akan di uji bagi pendukung yang pilihannya tidak memenangkan kontestasi, mereka yang menang tidak terbang dan yang kalah tidak patah sehingga harus saling menerima dengan penuh rasa ikhlas.

Setelah hiruk pikuk dalam Pilkada selesai, kini saatnya merajut kembali perdamaian dan persatuan antara sesama masyarakat, sebab rasa damai dan persatuan bangsa Indonesia sebetulnya telah tersemat pada batin rakyat Indonesia sejak sebelum diproklamasikan kemerdekaan negara Indonesia, semangat itu menjelma melalui organisasi-organisasi berbasis nasionalis maupun keagamaan, sejarah mencatat pergerakan organisasi besar dimulai dari Boedi Oetomo yang terbentuk pada tahun 1908, Muhammadiyah pada tahun 1912, Nahdlatul Ulama pada tahun 1926, kemudian terwujudnya momentum Sumpah Pemuda pada tahun 1928. 

Dari berbagai organisasi dengan bentuk perjuangan yang berbeda-beda, namun tujuannya sama yaitu untuk membangun semangat persatuan.

Kemudian tentang pentingnya perdamaian dan persatuan juga Allah Swt ingatkan dalam Al-Quran Surat Ali 'Imran ayat 103:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun