Mohon tunggu...
Kebijakan

Serba-serbi Dunia Kampus

10 April 2019   11:36 Diperbarui: 11 April 2019   10:17 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu kampus yang berada di bawah naungan Muhammadiyah yang dijadikan sebagai amal usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, menciptakan intelek intelek yang handal, cendekiawan, akan tetapi kampus itu dijadikan sebagai lahan kampanye untuk mendapatkan suara atau dukungan. 

Pimpinan Wilayah Muhammadiyah telah menginstruksikan kepada setiap kampus Muhammadiyah lembaga amal usaha untuk memberikan atau mewajibkan kepada civitas akademik untuk ikut atau mengkampanyekan serta memilih calon Dewan Perwakilan Daerah yang di usung oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi-Selatan.

Akan tetapi kami merasa kampus kami masih lebih baik dari kampus kampus lainnya yang berada di Indonesia. Kampus kami masih memberikan lampu hijau mengenai kebebasan berpendapat, kebebasan berekspresi, dan tidak pernah melakukan pelecehan seksual terhadap mahasiswa mahasiswinya.

Di bandingkan dengan kasus kasus yang ada di Universitas Gadja Madha, Universitas Sumatera Utara, Universitas Negeri Padjajaran, Uin Gorontalo, dan universitas Negeri Makasssar yang dimana mereka masih sering melakukan kekerasan akademik, dan pelecehan seksual. Kasus kasus terbesar mengenai kekerasan akademik paling sering di rasakan oleh mahasiswa yang berani bertanya dan mempertanyakan persoalan transparansi anggaran kampus. 

Dan yang paling lucu ialah, ketika salah satu pengurus Pers Univeritas Sumatera Utara membuat sebuah tulisan atau cerpen, pers mereka di bekukan oleh Rektor. Sudah jelas ini adalah sebuah sikap pembredelan terhadap kebebasan mengeluarkan pikiran, baik lisan maupun tulisan.

Dan tatkala ironis nya, kampus yang dimana tempat belajar, tempat memperbaiki serta mengembangkan diri, di jadikan oleh oknum oknum dosen yang tidak bertanggung jawab sebagai tempat ekploitasi nafsu birahi binatang mereka. Kebanyakan yang menjadi korban ialah mahasiswi. Sungguh sebuah perilaku yang sangat memalukan dari dosen. 

 Sekarang kampus tidak hanya di jadikan sebagai lahan untuk mendapatkan sebuah ilmu, mendapatkan pendidikan,akan tetapi kampus sekarang mencoba di jadikan sebagai lahan untuk berkampanye,lahan untuk pemuas nafsu birahi.

Sangat memalukan sangat ironis, revolusi mental, pendidikan karakter semuanya sia sia karena perilaku perilaku oknum birokrat dan dosen yang tidak manusiawi, tidak mendidik.

MUH IRFAN HIDAYAT

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun