Mohon tunggu...
Irfan Maulana
Irfan Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Taruna Muda Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan (PKTJ) Tegal program studi Rekayasa Sistem Transportasi Jalan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Momok Kaum LGBTQ dalam Negara Berketuhanan

20 Januari 2024   14:47 Diperbarui: 20 Januari 2024   15:06 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam kehidupan sehari hari,masyarakat Indonesia hendaknya selalu bertumpu pada Pancasila selaku dasar negara sekaligus pedoman hidup.kelima sila tersebut bisa menjadi tuntunan kita dalam menghadapi hiruk pikuknya permasalahan bangsa apalagi ditengah kemajuan zaman dan arus globalisasi yang kian tidak terbendung,membuat kita mau tak mau harus bisa beradaptasi, tetap berpegang teguh dengan Pancasila serta norma dan kaidah sebagai wujud pertahanan diri kita terhadap dampak negatif yang datang baik dari dalam maupun luar negara.

Seperti yang sedang marak diperbicangkan sekarang ini dan sudah banyak tersebar lewat media massa yaitu perihal kehadiran kaum /kelompok LGBT.Di Indonesia sendiri,kaum lgbt ini sudah mulai muncul walaupun eksistensinya tidak semassif seperti kasus-kasus di luar negeri.Kita semua memang tahu bahwasannya "freedom of exspression and speech" dijamin dalam konstitusi kita akan tetapi yang perlu diperhatikan adalah efek atau pengaruh nya terhadap dinamika kehidupan masyarakat,dimana masyarakat bisa bertoleransi dengan perbedaan tapi tidak dengan penyimpangan.

Penduduk Indonesia yang notabenenya adalah negara yang masih kental akan budaya timur berikut adat-istiadat nya tentu saja sukar terkait problem ini, ditambah prinsip dari kaum ini contohnya perilaku homoseksualitas dan transgender yang jelas-jelas bertentangan dengan sila pertama dasar negara kita Pancasila.

Sudah jadi fitrah dasar dari manusia untuk tetap melangsungkan kehidupan dengan melahirkan keturunan.dari premis ini saja sudah bisa kita lihat penyimpangan dari sekte ini. Dalam kepercayaan islam dan Kristen sendiri juga sudah dijelaskan tentang kisah nabi luth dan kaumnya yang menggambarkan betapa buruknya kaum penyuka sesama jenis dimata Tuhan sehingga mereka mendapat azab yang tertera pada Al-Qur'an surah Luth dan Alkitab kejadian,19: [23-29].Pun sama halnya dengan kepercayaan lain di Indonesia yang menolak adanya kaum ini.

Ditambah dengan sikap yang ditunjukan oleh kaum lgbt diluar sana yang seakan berlindung dibelakang tembok Bernama HAM sehingga terkesan playing victim,merasa didiskriminasi,dipersekusi dan diambil haknya seakan-akan yang kontra terhadapnya yang jadi antagonis.

Apalagi menurut beberapa pemberitaan luar,penyebaran doktrin dari komunitas ini cukup meresahkan,karena perekrutannya yang makin hari makin gencar,mengincar tidak hanya kaum muda saja tapi bahkan sampai anak-anak dan orang tua.

Berkembangnya kaum ini juga tidak lepas dari peran negara maju khusunya eropa yang menunjukan keberpihakan kepada lgbt,terbukti dari propaganda propaganda yang dilakukan dengan maksud menormalisasikan anomali ini. Sudah jadi kewajiban kita Bersama selaku umat beragama untuk bersatu padu dalam mencegah lgbt tumbuh dan berkembang di Indonesia dengan cara menolak dengan tegas segala pengaruh dari kaum ini juga dengan edukasi sedari dini terkait bahaya dari lgbt  supaya terhindar dari hal yang akan disesali dikemudian hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun