Mohon tunggu...
Irfan Marhandika
Irfan Marhandika Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

Hobi saya berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Metabolisme Tubuh: Apa Itu Metabolisme dan Fungsinya untuk Tubuh?

25 November 2024   11:32 Diperbarui: 25 November 2024   12:26 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

     Metabolisme adalah proses biokimia yang terjadi di dalam tubuh semua makhluk hidup, termasuk manusia agar bisa tetap bertahan hidup. Jika proses metabolisme sampai terganggu, efeknya bisa sangat serius. Beberapa penyakit berbahaya, seperti diabetes dan jantung adalah beberapa contoh penyakit yang bisa dipicu oleh masalah metabolisme tubuh. Tentu saja, dengan memahami apa itu metabolisme, Anda akan selangkah lebih dekat dengan hidup yang lebih sehat.

Apa itu metabolisme?

Metabolisme menurut para ahli:

1. Metabolisme adalah suatu proses kimiawi yang terjadi di dalam sel berupa pengumpulan dan pemecahan nutrisi. Reaksi kimia menyediakan energi dan bahan yang menopang kehidupan sel maupun individu, dikutip dari buku Mikrobiologi Pangan Edisi Revisi oleh Winiati P Rahayu.

2.Metabolisme adalah reaksi kimia yang terjadi di dalam sel-sel makhluk hidup yang menghasilkan energi untuk keberlangsungan hidup, dikutip dari buku Matematika dan Makhluk Hidup oleh Sulaiman.

3. Metabolisme adalah proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup maupun di dalam sel (Kusnadi, 2009).

      Jadi, secara garis besar metabolisme merupakan proses kimia yang terjadi di dalam sel tubuh manusia berupa pengumpulan dan pemecahan nutrisi yang terjadi di dalam sel sel makhluk hidup yang menghasilkan energi untuk keberlangsungan hidup.

      Proses ketika tubuh mengubah makanan dan minuman yang dikonsumsi menjadi energi. Selama proses yang kompleks tersebut, kalori dalam makanan dan minuman digabungkan dengan oksigen untuk melepaskan energi yang dibutuhkan tubuh untuk berfungsi.

     Tubuh membutuhkan energi agar bisa melakukan segalanya, mulai dari bergerak, berpikir, hingga bertumbuh. Ketika kamu sedang beristirahat, tubuh membutuhkan energi untuk bernapas, mengedarkan darah, menyesuaikan tingkat hormon dan menumbuhkan serta memperbaiki sel.

Proses Metabolisme Tubuh

     Keseimbangan adalah kunci agar metabolisme tubuh berjalan dengan baik. Untuk menjaga keseimbangan tersebut, ada dua proses penting dalam metabolisme.

1. Anabolisme

     Anabolisme merupakan proses membakar energi yang ada di dalam tubuh untuk memperbaiki jaringan yang rusak. Selama proses perbaikan jaringan dan pembentukan jaringan yang baru, berbagai hormon turut diproduksi.

     Saat makanan atau minuman yang dikonsumsi melebihi kebutuhan, kalori yang dihasilkan akan disimpan dalam bentuk jaringan lemak. Jadi saat dibutuhkan, tubuh tinggal mengambil cadangan energi yang ada.

2. Katabolisme

     Jika anabolisme berfokus pada pembakaran energi untuk memperbaiki sel yang rusak dan membentuk sel-sel baru, beda halnya dengan katabolisme. Proses katabolisme ada untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan oleh sel-sel dalam tubuh untuk melakukan aktivitasnya.

     Pada proses katabolisme, sel akan memecah karbohidrat dan lemak untuk menghasilkan energi. Energi inilah yang digunakan dalam proses anabolisme. Energi yang terbentuk juga digunakan untuk membuat otot agar berkontraksi, menghangatkan badan hingga membuat tubuh bergerak.


     Proses katabolisme dan anabolisme berjalan secara beriringan dan menghasilkan sisa-sisa metabolisme. Sisa-sisa metabolisme tersebut kemudian akan dibuang melalui usus, ginjal, paru-paru dan kulit.

Faktor-Faktor yang Menentukan Metabolisme Tubuh

     Ada orang yang metabolisme tinggi, ada yang metabolismenya rendah. Semua itu bisa terjadi karena beberapa faktor, seperti usia hingga jenis kelamin. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa faktor yang menentukan metabolisme tubuh seseorang.

1. Usia 

     Seiring dengan bertambahnya usia, metabolisme cenderung akan semakin menurun. Setiap 10 tahun penurunannya ada di kisaran 10%. Hal ini terjadi akibat hilangnya massa otot saat tubuh semakin menua.

2. Jenis Kelamin

     Jenis kelamin pria cenderung memiliki massa otot lebih banyak dibandingkan dengan wanita. Meskipun sama-sama memiliki berat yang sama namun tingkat metabolisme lebih tinggi pria. Seorang wanita cenderung akan mengalami penurunan tingkat metabolisme setelah dirinya melahirkan.

3. Genetik

    Cepat atau lambatnya metabolisme tubuh turut dipengaruhi oleh faktor genetik. Orang yang lahir dari orang tua yang punya metabolisme tinggi umumnya mewarisi hal yang sama dan punya metabolisme yang tinggi pula.

4. Asupan Makanan

     Makanan atau minuman yang dikonsumsi bisa mempengaruhi metabolisme tubuh. Misalnya jika Anda sering mengkonsumsi makanan atau minuman tinggi kafein, metabolisme tubuh juga akan cenderung tinggi.

     Selain itu, banyaknya makanan yang dikonsumsi juga turut mempengaruhi. Saat makan lebih sedikit, metabolisme cenderung lambat. Namun saat makan lebih banyak, khususnya makan makanan tinggi kalori, protein dan antioksidan, metabolisme akan meningkat.

5. Ukuran Tubuh

     Orang yang punya tubuh besar cenderung memiliki otot lebih banyak. Hal ini membuat metabolisme tubuhnya lebih tinggi. Sebaliknya, orang dengan tubuh kecil umumnya memiliki lebih sedikit otot dan metabolisme yang lebih lambat.

     Selain kelima faktor di atas, faktor-faktor lain seperti suhu tubuh, hormon dan tingkat aktivitas juga turut mempengaruhi tinggi rendahnya metabolisme. Jadi jika ingin menurunkan berat badan, ada baiknya Anda mempertimbangkan faktor-faktor tersebut.

Macam-Macam Gangguan Metabolisme Tubuh

     Kegagalan proses metabolisme bisa berpengaruh buruk pada kesehatan tubuh. Gangguan kesehatan bisa datang menyerang. Agar terhindar dari skenario terburuk, ada beberapa gangguan metabolis yang perlu diwaspadai. Berikut contoh metabolisme yang bermasalah:

1. Diabetes

     Penyakit yang satu ini terjadi akibat adanya gangguan metabolisme tubuh, khususnya dalam memproduksi hormon insulin. Tubuh jadi kekurangan insulin karenanya. Akibatnya, kadar gula dalam darah jadi tinggi.

2. Penyakit Tiroid

     Fungsi tiroid adalah untuk memproduksi hormon yang disebut tiroksin. Hormon tiroksin ini dibutuhkan untuk mengatur metabolisme tubuh dan menjaga fungsi organ-organ penting, seperti otak, jantung, otot dan kulit. Saat terserang penyakit tiroid, produksi hormon tiroksin akan terganggu.

     Jika kelenjar tiroidnya kurang aktif (hipotiroidisme), badan jadi mudah lesu, sembelit, berat badan meningkat dan detak jantung menjadi pelan. Namun jika kelenjar tiroid terlalu aktif (hipertiroidisme), tekanan darah akan meningkat, mata menonjol, berat badan turun hingga muncul gondok di leher.

3. Kelainan Bawaan

        Kelainan metabolisme bawaan bisa terjadi sejak masih kecil, bahkan saat bayi baru dilahirkan. Kasusnya memang sedikit. Namun pada mereka yang mengalaminya, gejala seperti penyakit jantung hingga masalah hormon bisa saja dialami.

     Agar tidak mengalami gangguan metabolisme, sangat penting untuk menjaga tubuh dengan menerapkan gaya hidup sehat. Konsumsi makanan sehat dan rutin berolahraga. Selain itu, dukung dengan minum Anlene setiap hari.

Cara Meningkatkan Metabolisme Tubuh

     Terdapat beberapa cara meningkatkan metabolisme tubuh dan bermanfaat bagi seseorang yang ingin menurunkan berat badan dan menjaga kesehatan. Berikut beberapa cara meningkatkan metabolisme tubuh, dikutip di buku Ilmu Faal Dasar Fisiologi oleh Tedi Purbangkara.

1. Olahraga

Olahraga dapat mempercepat konsumsi energi dan mendorong metabolisme. Olahraga dapat membakar kalori, semakin banyak terbakar akan semakin banyak karbohidrat dan lemak yang diproses tubuh dalam metabolisme.

Misalnya, melakukan olahraga aerobik efektif untuk membakar kalori. Berguna menurunkan berat badan, jika dilakukan setidaknya 30 menit sebanyak lima hari dalam seminggu

2. Mengonsumsi Makanan Berprotein

Asupan makanan yang mampu mempercepat metabolisme tubuh dan memiliki efek baik bagi tubuh. Misalnya, ayam, ikan, daging rendah lemak, telur, kacang-kacangan dan susu rendah lemak

3. Cairan yang Cukup

Air berperan agar tubuh tidak dehidrasi pada saat proses metabolisme tubuh dan proses pembakaran kalori.

4. Sarapan

Sarapan dengan menu yang mengandung karbohidrat kompleks dan tinggi protein, seperti oatmeal dan telur. Dengan kombinasi tersebut, akan memberikan pasokan energi yang cukup, dan juga membantu kita merasa kenyang lebih lama.

4.Tidur yang cukup

Kurang tidur akan meningkatkan hormone stress dan penimbunan lemak. Selain itu, kebiasaan ini pun akan memicu rasa lapar yang tinggi sebab produksi hormon lapar ghrelin semakin meningkat sedangkan produksi hormon leptin malah menurun. Jadi, tidur yang cukup sebagai cara meningkatkan metabolisme tubuh sehingga proses pemabakaran kalori akan lebih optimal ketika kita tidur

5.Makan Secara Teratur

Diet yang berlebihan akan menyebabkan tubuh masuk ke dalam kondisi starvation mode, yaitu respons terhadap asupan rendah kalori dalam waktu lama. Akibatnya, tubuh akan kehilangan massa otot dan metabolisme pun ikut menurun.

6.Melakukan Angkat Beban

Olahraga angkat beban memang ditujukan untuk membangun massa otot. Jika tubuh kita memiliki massa otot yang cukup, kalori yang dibakar setiap hari akan lebih banyak bahkan Ketika sedang tidak beraktivitas

Jadwal Kerja Metabolisme Pada Tubuh Kita

Pukul 0-3 Dini Hari: Fase Tidur Paling Lelap

Hormon melatonin akan diproduksi semakin banyak, sehingga kamu akan merasa lebih lelah dan mengantuk. Melatonin adalah hormon yang dibuat oleh kelenjar pineal (kelenjar kecil di otak), berperan untuk mengendalikan siklus tidur dan bangun. Pada jam ini, sebaiknya hindari makan malam karena usus sedang melakukan proses detoksifikasi, yaitu proses pengeluaran racun dalam tubuh.

Pukul 3-6 Pagi: Suhu Tubuh Terendah
Pada jam ini, suhu tubuh mencapai titik terendah. Alasannya karena energi tubuh sedang dialihkan untuk memperbaiki kulit atau melawan infeksi, yang semula berperan untuk menghangatkan tubuh. Menjelang pagi, hormon melatonin yang diproduksi tubuh juga semakin berkurang.

Pukul 6-9 Pagi: Waktu untuk Buang Air Besar (BAB) 

Produksi hormon melatonin akan berkurang pada jam ini. Pada pukul 8, pergerakan usus sedang tinggi-tingginya, sehingga cocok untuk kamu buang air besar (BAB). Sedangkan pada pukul 9, metabolisme tubuh sedang tinggi, sehingga kamu bisa menggunakan waktu ini untuk sarapan.

Pukul 9-12 Pagi: Tubuh Siap Beraktivitas 

Ini adalah waktu di mana setiap orang sibuk dengan aktivitasnya. Pada jam ini, kortisol sedang gencar diproduksi, sehingga otak siap untuk bekerja seharian. Tenang saja, peningkatan hormon ini tidak sampai membuat kamu stres

Pukul 12-3 Sore: Rentan Stres dan Mengantuk

Organ pencernaan sedang aktif dalam mengolah makanan yang kamu konsumsi saat makan siang, sehingga tingkat kewaspadaan cenderung berkurang dan membuat kamu mudah ngantuk. Jadi, sebaiknya hindari aktivitas yang membutuhkan konsentrasi pada jam ini, terutama mengemudi atau mengoperasikan alat-alat berat.

Pukul 3-6 Sore: Waktu untuk Berolahraga

Pada sore hari, ada peningkatan suhu tubuh yang membuat jantung dan paru-paru bekerja lebih baik, serta otot lebih kuat. Hormon adrenalin juga sedang berada di level tertinggi, dengan denyut jantung dan tekanan darah paling stabil. Oleh sebab itu, kamu bisa menggunakan waktu ini untuk berolahraga. Tidak perlu berolahraga berat, cukup lakukan aktivitas fisik atau olahraga ringan semampu kamu selama 10-20 menit

Hati-hati dengan makanan yang kamu konsumsi pada jam ini. Sebab, para ahli tidak menyarankan untuk makan terlalu banyak di malam hari. Alasannya karena saluran cerna sudah tidak bekerja sebaik di siang hari, sehingga makanan yang kamu konsumsi di malam hari akan disimpan dalam bentuk lemak dalam tubuh.

Pukul 9-12 Malam: Produksi Melatonin Dimulai

Ini adalah waktu di mana hormon melatonin akan diproduksi. Jika kamu sering bangun pagi, maka, melatonin cenderung lebih cepat diproduksi dibandingkan orang yang sering bangun siang. Hormon ini menjadi tanda bahwa sudah saatnya kamu beristirahat dan tidur.

Itulah jadwal kerja organ dalam tubuh sesuai jam biologisnya. Kalau kamu punya pertanyaan lain seputar jam biologis tubuh.

Apa yang Mengontrol Metabolisme?

Beberapa hormon dari sistem endokrin membantu mengontrol laju dan arah metabolisme. Tiroksin, hormon yang dibuat dan dilepaskan oleh kelenjar tiroid, berperan penting dalam menentukan seberapa cepat atau lambat reaksi kimia metabolisme dalam tubuh seseorang.

Kelenjar lain, pankreas mengeluarkan hormon yang membantu menentukan apakah aktivitas metabolisme utama tubuh pada suatu waktu adalah anabolik atau katabolik. Misalnya, aktivitas anabolik biasanya lebih banyak terjadi setelah kamu makan.

Hal itu karena makan meningkatkan kadar glukosa darah yang merupakan bahan bakar terpenting tubuh. Pankreas merasakan meningkatnya kadar glukosa ini, sehingga melepaskan hormon insulin yang memberi sinyal pada sel untuk meningkatkan aktivitas anaboliknya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun