Mohon tunggu...
Irfan
Irfan Mohon Tunggu... Relawan - Karyawan

Pecinta laut nusantara, kopi dan sepakbola

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Damai di Tengah Perhelatan Kerukunan Keluarga Kawanua

7 Februari 2020   19:14 Diperbarui: 11 Februari 2020   20:05 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doa bersama yang dilakukan pengurus KKK dan para tokoh penting yang hadir di Natal Kuci Taong 2020. Sumber foto: pribadi

Pada tanggal 1 Februari 2020 lalu saya termasuk salah satu undangan yang hadir di acara Syukuran Natal dan Kunci Taong 2020 yang diadakan oleh Kerukunan Keluarga Kawanua di Integrity Convention Center, Kemayoran, Jakarta Pusat. Saat itu saya bersama teman-teman dari blogger jadi saksi bagaimana sebuah perhelatan dibangun oleh komunitas yang dibentuk menjadi organisasi nirlaba ini. Ini bukan sebuah acara murni ibadah perayaan natal tapi sebuah perhelatan rasa syukur akan kebersamaan keluarga besar adat ini dan hubungan baik mereka dengan banyak pihak di nusantara. 

Saya adalah seorang muslim asli Aceh. Saya telah bertemu banyak sahabat dari berbagai penjuru Indonesia dari pulau Jawa, Sumatera hingga daratan Papua. Saya punya banyak sahabat dari Ambon yang saya lihat cukup erat kekerabatan dan solidaritasnya. Saya juga punya beberapa sahabat yang berasal dari Minahasa, walaupun belum banyak mengetahui karakter kesukuan mereka yang berasal dari sana. Di Perayaan Natal Kunci Taong 2020 ini saya melihat sendiri bagaimana eratnya kekerabatan dan solidaritas teman-teman dari keluarga Kawanua ini. Mereka berasal dari berbagai wilayah di Minahasa. 

Suguhan musik kolintang menjelang dibukanya acara. Sumber foto: pribadi
Suguhan musik kolintang menjelang dibukanya acara. Sumber foto: pribadi
Bahkan sebuah perayaan keagamaan saja, mereka memberikan kehormatan bagi kesenian daerahnya sebagai pembuka. Tarian Maengket yang dibawakan oleh beberapa penari wanita dan pujian yang dinyanyikan grup vokal daerah yang kesemua personelnya adalah laki-laki. Mereka tak meninggalkan pakaian adatnya sebagai sebuah simbol khas daerah mereka. Acara dilanjut berbagai kidung yang dilantunkan oleh para penyanyi dengan iringan band modern dan mengantarkan pada acara inti yaitu pengucapan syukur oleh Pendeta Max Bolang.

Pengucapan syukur berlangsung syahdu tetapi tetap dengan gaya santai yang menarik rasa kebersamaan. Bahkan, pendeta Max Bolang sempat mengajak tetamu untuk mendoakan ketua umum dari Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK), Ronnie Sompie agar diberikan kedamaian dan kesabaran bagi keluarganya dan berkat bagi perjalanan karirnya. Empati yang besar terlihat dari para peserta dalam doa bagi Ronnie Sompie ini. 

Acara ini terlihat cukup megah tapi sangat kekeluargaan. Panitia tak cuma menyediakan makanan berat dan ringan untuk tetamu umum tapi juga menyediakan cemilan untuk anak. Saya yang kebetulan membawa anak saya yang masih berusia 2 tahun pun merasa nyaman karena anak saya juga merasa nyaman. Semua peserta berbaur dari berbagai latar belakang adat istiadat dan agama. Dari 4.000an undangan yang hadir ternyata banyak yang beragama non kristiani. Semua berbaur jadi satu keluarga besar dan solidaritas. 

Saya sendiri baru mengetahui mengenai organisasi KKK ini dan cukup takjub saat diceritakan seorang teman mengenai sepak terjangnya. Organisasi ini juga aktif dalam kegiatan sosial. Di deretan pengurus KKK yang hadir saya melihat orang-orang yang cukup kredibel dalam menggerakkan masyarakat serta menjalin kerukunan umat. Ini benar-benar organisasi adat yang cukup bonafid tapi tak terlihat kesenjangan dari para anggotanya yang berasal dari banyak kalangan sosial. 

Salut! itu satu kata yang mau saya sampaikan buat acara ini serta organisasi yang menyelenggarakannya. Indonesia butuh banyak pergerakan sosial berbasis kearifan lokal seperti ini. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun