Mohon tunggu...
Irfan Rusli
Irfan Rusli Mohon Tunggu... Lainnya - Menjunjung Tinggi Kebhinekaan

Hanya manusia biasa yang bercita-cita bermanfaat bagi orang lain. Blog pribadi : https://catatanirfanrusli.blogspot.com/?m=1

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Menimbang Transaksi Online dan Offline

13 Mei 2020   22:18 Diperbarui: 13 Mei 2020   22:45 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: hoopiz.com

Belanja online di era 4.0 telah menjadi sebuah tradisi yang lumrah. Melesatnya perkembangan teknologi membuat para pedagang bersusah payah membuka toko setiap hari.  Hanya bermodal hp dan kuota, barang dagangan  dapat ditawarkan di toko digital.

Lebaran tak lama lagi menyapa tentu biasanya menyiapkan kado lebaran. Untuk rekan maupun kerabat yang merayakan lebaran. Belanja online bisa dijadikan langkah memudahkan dalam bertransaksi. Terlebih di tengah pandemi seperti saat ini, sangat cocok berbelanja online. Sehingga bisa meminimalisir kerumunan, guna memutus mata rantai penyebaran virus. 

Barang yang disediakan juga beraneka macam. Toko-toko digital ini jumlahnya pun bisa mencapai puluhan, hingga ratusan bahkan lebih. Saat memilih barang, tenaga tidak terkuras habis mengunjungi toko satu ke toko yang lain. Bermodal jempol menepel di layar kaca handphone pintar bisa menjelejahi ratusan toko digital dengan cepat.

Ditengah mudahnya bertransaksi secara online, ada saja pihak yang mengambil kesempatan untuk merugikan orang. Tak ayal, kasus penipuan marak terjadi saat bertransaksi. Biasanya menyisir mereka yang masih awam, dalam bertransaksi secara digital. Beragamnya kasus penipuan, mulai dari pemalsuan bukti transfer pembayaran, hipnotis hingga terkurasnya saldo. Belum lagi, ketidaksesuaian antara barang yang dipesan dan barang yang tiba. 

Selain itu ongkos kirim relatif mahal untuk daerah indonesia timur. Hal ini terjadi disebabkan ketersediaan pabrik di Indonesia bagian barat lebih banyak, dibanding Indonesia bagian timur. Secara otomatis memicu persaingan antar pabrik dalam memenuhi permintaan konsumen. Serta menjadikan Indonesia bagian barat memiliki jumlah produksi barang yang banyak, dengan model beraneka ragam.

Berbelanja offline memberi suatu kepuasaan tersendiri, yang tidak didapatkan saat belanja online. Yakni melihat secara langsung barang yang akan dibeli. Dan dapat meminimalisr ketidaksesuaian barang dipesan dan barang tiba saat belanja online. Selain itu ada proses tawar-menawar dalam bertransaksi. Dilain sisi memerlukan tenaga lebih, untuk melihat barang yang diinginkan dari satu toko ke toko lain. Ketersediaan barang tergantung pasokan dari distributor.

Untuk mengakomodir baik buruk bertransaksi online dan offline, ada baiknya memperhatikan hal berikut yakni memperhatikan testimoni pelanggan, memeriksa data pribadi penjual baik nomor hp, akun media sosial hingga foto profil. Hal ini dilakukan untuk memastikan transaksi  dengan orang yang dapat dilacak. Jika sewaktu-waktu  terjadi penipuan. Namun apabila terlanjur mengalami penipuan, segeralah melapor di bank terdekat untuk memblokir buku rekening bersangkutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun