Mohon tunggu...
Irfan Julian
Irfan Julian Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

No one can be me.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Saya Dulu Pernah Alay. Kamu Juga Kan?

1 Agustus 2012   15:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:21 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Saya sadar kalau memang Al4y merupakan sebuah proses pertumbuhan manusia. Karena saya juga pernah ada di masa-masa itu, secara tidak sengaja saya menemukan foto-foto lama, folder-folder lama, dan itu semua Al4y! Dari cara saya berfoto foto, berfoto tanpa menatap lensa, manjangin poni, ngirim sms secara 4lay, cara saya update status di fb. Itu dulu pas alay menguasai indonesia (tahun 2009) waktu saya kelas 3 SMP. Wajar lah, semua teman saya juga alay, otomatis saya kebawa-bawa.

(ish! Sumpah saya Al4y banget dulu :p , nulis folder name. Hurufnya kecil-gede (contoh : mUs!k iNdOnE5!a)

(agak GELI juga ingetnya)


Dan sekarang saya-pun sadar, umur sudah 17 tahun dan saya sudah tobat. (alhamdulillah ya Allah), saya sekarang udah ga punya facebook lagi, dan terhindar dari yang namanya Al4y, mungkin juga nanti akan terjadi sama adek saya. Pada saat sekarang dia maniak ingin jadi spesies Al4y tapi saat dia ulang tahun ke 17 dia akan sadar kalau dia sudah ada di jalur yang salah, tidak lain dan tidak bukan, secara tidak sengaja kena candu Al4y.


Jadi, nggak boleh lagi nge-buli adek dan para anak-anak Al4y karena suatu saat nanti mereka pasti sadar dan berubah. Kalau berubah berarti emang takdir.. Karena alay merupakan skema pertumbuhan manusia seperti kata raditya dika.


Bayi - Balita - Remaja - Alay -Dewasa - Tua.


Jadi, masih ga ngaku kalau dulu kamu pernah 4lay ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun