Oleh : Irfan Fauzi
Warga Babakan Jaya, Gabus Wetan, Indramayu
“Nanging Benjing Allah Nyukani
Kerahmatan Kang Linuwih
Darma Ayu Mulih Harja” Babad Indramayu
Berdasarkan riwayat sejarah, tepatnya dalam Babad Indramayu menyebutkan bahwa kelak saat Pangeran Aria Wiralodra (yang sering disebut sebagai pendiri Indramayu) menemukan lembah Sungai Cimanuk dan mendirikan pemukiman di sekitarnya, niscaya daerah tersebut akan menjadi daerah yang subur dan makmur serta Pangeran Aria akan berkuasa dan memerintah hingga tujuh turunannya berturut-turut.
Hal ini cukup menarik untuk di renungkan kembali, dimana peran sejarah dalam sebuah komunitas/entitas masyarakat akan berpengaruh dalam penentuan jati diri dan identitas sebuah masyarakat, begitu pula dengan masyarakat Indramayu. Berpikir terhadap sejarah berarti berpikir terhadap perkembangan. Membicarakan masa lalu sangat penting agar kita bisa mengetahui penyebab kondisi masa kini. Membicarakan masa kini juga penting untuk merekayasa kondisi kita di masa depan.
Beruntung bagi masyarakat Indramayu yang memiliki sejarah pendirian Kabupaten Indramayu yang pernah “diramalkan” akan menjadi daerah yang subur dan makmur. Setidaknya dengan sejarah yang menjanjikan tersebut, masyarakat Indramayu memiliki kepercayaan diri yang tinggi untuk benar-benar mewujudkan “ramalan” Babad Indramayu.
Kini kita sudah terlampau jauh dengan waktu terjadinya ekspedisi Pangeran Aria Wiralodra saat membentuk pemukiman di kawasan Sungai Cimanuk, yang kemudian dijadikan sebagai waktu pendirian Kabupaten Indramayu. Kurang lebih pada tahun 1527 M atau bertepatan dengan Tahun 924 H. Sekarang kita sudah menginjak Tahun 2015 atau 1436 M. Hampir lima abad usia Indramayu kini, namun apakah kesuburan dan kemakmuran Indramayu sudah tercapai?
Kekayaan Alam Indramayu
Berdasarkan data Bappeda Indramayu tahun 2009, Indramayu memiliki luas sekitar 204.600 Ha, sebagian besar lahannya dipergunakan untuk sawah irigasi tepatnya 121.355 Ha, serta sawah tadah hujan seluas 12.420 ha. Sedangan sisanya digunakan untuk perkebunan, ladang, permukiman, penggaraman, hutan bakau, empang, danau rawa, hingga kilang minyak yang juga menjadi pemasukan terbesar bagi kabupaten Indramayu.