Mohon tunggu...
Irfan Fauzi
Irfan Fauzi Mohon Tunggu... Guru - Berbagi tanpa harus mencaci

seorang pembelajar dan murid bagi banyak guru

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Eksotisme Pantai Nglambor dan Pantai Jogan

11 September 2015   15:05 Diperbarui: 14 September 2015   21:34 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Irfan Fauzi

Kami merayakan kemerdekaan 17 Agustus 2015 kemarin, dengan cara yang sedikit berbeda, yaitu Jalan-Jalan. Saya teringat akan perkataan seorang aktivis mahasiswa tahun 60an, Soe Hok Gie, bahwa agar kita mencintai negeri ini tidaklah cukup dengan slogan-slogan atau yel-yel nasionalisme, tapi kita harus turun dan melihat secara dekat alam nusantara begitu juga masyarakatnya. Untuk itu, saya dan seseorang (baca:pacar) bermaksud untuk mencintai negeri dengan menyelusuri Pantai Selatan Gunung Kidul.

Pada suatu pagi, kurang lebih pukul 07.15 WIB, 17 Agustus 2015, saat sebagian masyarakat sedang khidmat menyaksikan upacara perayaan kemerdekaan di TV, atau di lapangan, kami sudah siap dengan mantap duduk di atas motor matic. Udara pagi terasa sangat segar, ditambah lingkungan sekitar yang banyak dengan pernak pernik merah putih memacu kami untuk segera mengendarai motor dan siap untuk segera berteriak “merdeka!”. Merdeka untuk pergi ke Pantai! Merdeka bisa ngedate sapa Pacar !he Merdeka!

Langsung saja gan, setelah kemerdekaan waktu kami dapatkan, kami bergegas meluncur menuju satu pantai incaran kami. Rute yang kami tempuh cukup menarik. Pemandangan selama perjalanan lumayan memanjakan mata karena melewati daerah perbukitan hijau meski sedikit gersang, tepatnya melalui kecamatan Panggang Gunung Kidul.

Kalau dari Jogja cukup melewati terminal Giwangan, lurus ke arah Imogiri Timur, pertigaan ambil ke arah barat, ada pertigaan lagi baru ambil arah selatan (belok kiri), dari situ lurus terus sampai bertemu jalan menanjak dan berkelok-kelok. Dari situ kita akan tembus ke kecamatan Panggang. Untuk menuju kawasan Pantai Gunungkidul dari arah Panggang, kita harus ambil jalur timur ke Saptosari, jangan ambil ke arah Barat, nanti tembusnya malah ke Parangtritis, pantai itu terlalu populer gan. Okey lanjut.

Mendekati Kecamatan Saptosari, jalan aspal hitam mulus terhampar. Disisi-sisinya bekas galian batuan karst yang putih cerah nampak menawan untuk dipandang. Tidak jarang para pengendara mobil atau motor berhenti sejenak untuk berselfie ria dengan background batuan karst yang putih cerah dan kontras dengan jalan aspal yang hitam.

Setelah satu jam setengah kami mengendarai motor, kami sampai di kawasan pantai selatan Gunung Kidul. Ditandai dengan adanya petugas yang berjaga di pos masuk kawasan pantai, dan itu artinya kami harus bayar tiket. Ternyata hanya dengan 10 k per orang, kami sudah bisa mengeksplore hampir seluruh pantai selatan yang terhampar dari barat ke timur. Mulai dari pantai Baron, Pantai Kukup, Pantai Drini, Pantai Indrayanti dan pantai lainnya (saya tidak hafal).

Saat deretan pantai yang saya sebutkan di atas sudah kami lewati, bahkan hingga lebih dari 30 menit memacu motor, kami belum juga menemukan tanda-tanda eksistensi Pantai Nglambor. Yang muncul selama perjalanan hanya marka arah pantai yang populer seperti di atas. Akhirnya kami terpaksa bertanya dimana letak Pantai Nglambor.

“Oh lurus mawon mas, 15 km lagi nanti dari pertigaan Tepus ambil kanan nggih” kata seorang Ibu penjual bensin. Ternyata setelah perjalanan hampir dua jam, kami harus bersabar dalam melalui 15 km ke depan. Kami baru sadar bahwa rute yang kami tempuh adalah rute memutar. Baiknya jika ingin menuju Pantai Nglambor dari Jogja ke arah Wonosari kota terus ke selatan menuju Tepus. Karena rute yang memutar kami harus membayar retribusi lagi sesaat sebelum mendekati wilayah Pantai Nglambor sebesar 5k per kepala.

Kesabaran kami akhirnya tidak bertepuk sebelah tangan saat melihat penunjuk jalan Pantai Wedi Ombo, yang letaknya satu arah dengan Pantai Nglambor. Kami hanya perlu belok kanan sesuai plang. Jalan menuju Nglambor cukup ekstrim bagi pengendara motor yang tidak biasa nge-track, he. Batu-batu terjal ternyata cukup merepotkan untuk dilewati. Tapi setelah melihat deburan ombak Pantai Nglambor, semua kelelahan perlahan sirna.

Sebelum turun ke pantai, ada beberapa tempat parkir untuk sepeda motor. Cukup dengan membayar 3k. Pilih saja area parkir sesuai selera mau yang dekat pantai atau yang agak jauh, jika tidak sanggup berlama-lama nge-track di jalur masuk pantai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun