Memahami bagaimana manusia dan hewan belajar melalui asosiasi bergantung pada teori perkondisian klasik Ivan Pavlov. Teori ini dapat diterapkan pada anak-anak untuk membangun kebiasaan positif, seperti menjaga kebersihan, makan secara teratur, dan menyelesaikan tugas tepat waktu. Inti dari teori ini adalah membuat hubungan antara stimulus netral dan respon tertentu, sehingga kebiasaan yang diinginkan dapat terbentuk secara alami.Â
Menganalisis  stimulus yang berguna bagi anak adalah langkah pertama dalam menerapkan teori ini.  Orang tua dapat menggunakan lagu pendek untuk mendorong anak mereka mencuci tangan sebelum makan . Lagu ini dimainkan setiap kali anak mencuci tangan, menyebabkan mereka lama-kelamaan menjadi akrab dengan mencuci tangan dan perasaan senang yang dihasilkannya. Berulang kali mencuci tangan dapat menjadi perilaku otomatis.Â
selain itu, Orang tua juga harus memastikan bahwa stimulus yang digunakan harus menyenangkan dan positif bagi anak. Misalnya, ketika anak berperilaku baik, pujian atau hadiah kecil, seperti stiker, dapat diberikan. Hal ini akan meningkatkan asosiasi antara stimulus dan respon, yang akan mendorong anak untuk mempertahankan kebiasaan tersebut. Namun, sangat penting untuk menghindari hukuman karena dapat membuat anak takut atau tertekan. Membentuk rutinitas tidur adalah contoh tambahan. Orang tua dapat memberi sinyal kepada anak bahwa sudah waktunya tidur dengan rutinitas malam seperti membacakan cerita atau menyalakan lampu redup. Dengan cara ini, anak akan terbiasa merasa lelah setiap kali stimulus ini diberikan, sehingga mereka dapat membuat kebiasaan tidur yang sehat.Â
Teori perkondisian klasik tidak hanya efektif, tetapi juga membantu membuat lingkungan anak berkembang dengan baik. Orang tua dapat mempererat hubungan emosional dengan anak mereka tanpa paksaan dengan menggunakan kekuatan asosiasi. Konsistensi, kesabaran, dan pendekatan yang penuh kasih sayang adalah kunci utama untuk proses ini.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H