Mohon tunggu...
rfnhs
rfnhs Mohon Tunggu... Foto/Videografer - unknown

to the infinity and beyond

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Memo Zaman!

25 November 2017   21:50 Diperbarui: 26 November 2017   06:08 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
A Visual Journey (Indonesia.Travel)

Ingatanku tak abadi

Namun, tulisanku akan dipelihara oleh zaman

Dengannya kubisikan pada anak-anak zaman

Oo betapa kecilnya kita anak manusia di surga ini

Nun memandang indah tak berdaya mata memandang luas hamparannya

Emas menjelma gunung-gunung

Samudra melahirkan buih-buih  mutiara di setiap desir-desir ombaknya

Ikan-ikan dimakan satu beranak seribu

Aku dan milyaran nenek moyangmu tak pernah sanggup mengurangi secuilpun  kekayaannya walau kami terus makan dan minum sepanjang waktu

Tak sedikit yang telah mencoba merampas surga ini

Api cemburu abadi terus membakar siapa yang tak memiliki

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun