Mohon tunggu...
rfnhs
rfnhs Mohon Tunggu... Foto/Videografer - unknown

to the infinity and beyond

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Fitnah

17 November 2017   05:36 Diperbarui: 17 November 2017   15:28 6938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika awan dan langit berdiri masing-masing

Ketika keduanya saling menunjukan kedewasaan

Ketika mereka saling beradu mencipta simfoni dalam pertunjukan megah

Semua kagum dengan bagaimana langit berbagi tempat dengan awan

Bagaimana mereka melukis keindahan warna memeriahkan langit

Bukan saat langit dan awan kumolonimbus terpaksa bertemu mencipta kelabu

Bukan saat awan dan langit melebur jadi mendung

Walau banyak yang menyukai hujan, adakah yang suka dengan kilat dan petir?

Adakah yang suka dengan basah dan kuyup yg ia bawa?

Adakah yang suka dengan fitnah banjir yang melekat padanya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun