Mohon tunggu...
Irfan Hamonangan Tarihoran
Irfan Hamonangan Tarihoran Mohon Tunggu... Penulis - Dosen

Menulis karya fiksi dan mengkaji fenomena bahasa memunculkan kenikmatan tersendiri apalagi jika tulisan itu mampu berkontribusi pada peningkatan literasi masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Papan Selepas Perahu

20 Januari 2025   15:54 Diperbarui: 20 Januari 2025   15:54 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perahu Menentang Badai. Sumber Gambar Pixabay.com/Myriams-Fotos

Papan Selepas Perahu

Bergulung ombak digeluti kabut
Gagah berlabuh di penghujung kelam
Berlayar perahu menantang laut
Pantang takut pada tenggelam

Ikan-ikan kecil menjauh
Riang sembunyi dalam teduh
Perahu mendongakkan dagu
"Aku penguasa laut," daulat bertalu-talu

Malam, perahu berguncang
Beriring irama deras hujan
Kilat mencambuk awan
Petir menghentak dinding tiang

Pagi, awan membuka tirai
Membujuk mentari menyalakan obor
Perlahan pelangi melukis langit
Gelap pun mengalah

Perahu terus melayang
Menunggu angin menyapa
Bertahun berkelana lupa arah
Terlena menghitung bintang

Kini lapuk mencopot pasak
Perahu rapuh berserak
Terapung papan-papan
Badai memecut ke daratan

Pada tumpukan kayu-kayu malang
Anak-anak pantai membakar ikan
Di atas bara penyesalan
Perahu usang tak lagi dikenang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun