Mohon tunggu...
Irfan Hamonangan Tarihoran
Irfan Hamonangan Tarihoran Mohon Tunggu... Penulis - Dosen

Menulis karya fiksi dan mengkaji fenomena bahasa memunculkan kenikmatan tersendiri apalagi jika tulisan itu mampu berkontribusi pada peningkatan literasi masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Bocah-Bocah Berkrayon Hitam

9 Oktober 2024   06:14 Diperbarui: 9 Oktober 2024   06:18 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber gambar Pixabay.com/alanajordan

Bocah-Bocah Berkrayon Hitam 

(Oleh: Irfan HT)

Pisau tertancap di jantung
Menembus dada
Lama bersemayam
Hingga luka merindu pedih
Darah berangsur pucat
Lupa makna sakit
Riang pun lelah dikerudungi malu

Sekian kali
Sepuluh pisau
Bergagang emas
Bermata karat
Berjejer di tubuh
Bocah-bocah berkrayon hitam

Predator menjelma budiman
Mengumpet di bilik rumah, sekolah dan pesantren
Meniup kapur tulis di gagang pisau
Mengincar lugu
Bocah-bocah berkrayon hitam

Adab turut membekap mulut
Mencekik leher hingga tak bersuara
Gema enggan melenggang
Angin sesak bernapas sengal

Coretan meluapkan marah pada dinding
Berteriak dalam bisu
Rengek tangan-tangan kecil tak diacuh
Tuan-tuan berlumur nafsu

Bangku menyapa meja
Meja mengadu pada jam dinding
Jam dinding mendetakkan waktu
Sabar menanti bangunan bercat putih
Berubah hitam
Di tangan bocah-bocah berkrayon
Dengan jantung berjejeran pisau-pisau
Bergagang emas

Harap bangku dan meja berwatak kayu
Membanting wajah setan berkopiah
Membuang hitam
Dengan krayon putih bukan kapur tulis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun