Mohon tunggu...
Irfan Hamonangan Tarihoran
Irfan Hamonangan Tarihoran Mohon Tunggu... Penulis - Dosen

Menulis karya fiksi dan mengkaji fenomena bahasa memunculkan kenikmatan tersendiri apalagi jika tulisan itu mampu berkontribusi pada peningkatan literasi masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Nanti di Stoples Saja

13 Juni 2024   09:59 Diperbarui: 13 Juni 2024   16:15 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi.  Sumber gambar Pixabay.com/Hans

Nanti di Stoples Saja

Jangan buka matamu, Nak
Kau masih di bawah umur
Ada kecoa yang sedang telanjang
melepas seragam
Menari di atas meja bersama telur-telurnya
Memayung tudung saji dengan sayap
Mencicip sekali terus berkali
Sepotong kue
Untuk tamu yang menunggu lama di teras

Tutup matamu, Nak
Hanya manusia dewasa yang boleh
Melihat kotoran perut kecoa
Di meja, kolong, dan rak sepatu
Hanya saja, pura-pura tidak tahu
Malas bersih-bersih
Hidung terbiasa mencium busuk
Bercampur bau penyedap masakan

Tapi buka telingamu
Suara-suara kecoa,
halus merayap di dinding
Tabiat berbisik rencana
Penasaran pada isi kulkas
Tutuplah rapat pintumu dari dalam

Usah kau bunuh kecoa-kecoa itu
Salmonella menjadi musuh baru
Biarkan saja
Ayam-ayam mematuk satu demi satu
Menyambar yang terbang
Mencabik sayap-sayapnya
Mengejar yang berlari sembunyi
Mematahkan tangan dan kaki yang penuh duri

Nanti kau besar
Buatkan saja kandang ayam
Pelihara
Jangan dijual semua
Kecoa yang masih berseragam,
masukkan stoples simpan di lemari
Jauhkan dari ayam
Itu aku

(Sumbawa, 13 Juni 2024)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun