Mohon tunggu...
Irfan Hamonangan Tarihoran
Irfan Hamonangan Tarihoran Mohon Tunggu... Penulis - Dosen

Menulis karya fiksi dan mengkaji fenomena bahasa memunculkan kenikmatan tersendiri apalagi jika tulisan itu mampu berkontribusi pada peningkatan literasi masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rindu Kerlip di Atas Perahu

19 Mei 2024   16:11 Diperbarui: 19 Mei 2024   16:39 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar Pixabay.com

Rindu Kerlip di Atas Perahu

Dulu,
Masih di perahu
Dayung kukayuh
Hanya berhenti saat lelah menerpa
Kau bertukar peran
Saat kutebar jala
Di sekumpulan ikan terbang
Terlepas seribu dari sulaman

Mengintip fajar berjalan
Berganti kirana di malam pekat
Memanja ombak
Keluh melintas sesaat

Dua awak kecil tersenyum di depan
Girang bukan pada isi jala
Rasa takut reda kala bersama
Berteriak pada camar, "Aku pelaut"

Kini,
Awak kecil itu berenang tiada ragu
Ke pulau, menapak puncak mercusuar
Lampu mati obor disulut
Sampaikan tanda
"Kami tetap pelaut"

Kau dan aku
Di perahu yang sama
Sebentar lagi berlayar ke langit
Disini sepi
Tertambat tali di pinggir rawa
Lapuk dalam air tenang
Kita serempak merindu
Kerlip tiba dari seberang
Menuntun arah
Ke jauh tak biasa

Sumbawa, 19 Mei 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun