Eromoko, Eromoko, Wonogiri, Jawa Tengah (04/02/2025) –Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata TIM I Universitas Diponegoro dengan Program Studi Teknik Kimia (Irfan Hakim) telah melaksanakan Program kerja yaitu "Pembuatan sabun dari minyak jelantah". Program tersebut bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata dalam mengatasi permasalahan limbah rumah tangga di Desa Eromoko, Wonogiri. Salah satu fokus kegiatannya adalah memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang cara pengolahan limbah rumah tangga, khususnya pemanfaatan minyak jelantah menjadi sabun. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan limbah serta memberikan solusi kreatif dalam memanfaatkan limbah yang sering diabaikan.
1. Permasalahan Limbah Rumah Tangga di Desa Eromoko
Limbah rumah tangga, termasuk minyak jelantah, merupakan salah satu masalah lingkungan yang sering dihadapi oleh masyarakat di Desa Eromoko. Minyak jelantah yang dibuang sembarangan dapat mencemari tanah dan air, serta berdampak buruk pada ekosistem dan kesehatan manusia. Selain itu, limbah rumah tangga lainnya seperti sampah organik dan anorganik juga sering kali tidak dikelola dengan baik, sehingga menimbulkan penumpukan sampah dan bau tidak sedap.
Melihat kondisi ini,mahasiswa KKN Undip merasa perlu untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara mengolah limbah rumah tangga secara mandiri dan ramah lingkungan. Salah satu solusi yang mahasiswa KKN lakukan adalah pemanfaatan minyak jelantah menjadi sabun.
2. Penyuluhan Pengolahan Limbah Rumah Tangga

3. Pembuatan Sabun dari Minyak Jelantah

1. Penyaringan Minyak Jelantah: Minyak jelantah disaring untuk menghilangkan sisa makanan atau kotoran.
2. Pencampuran Bahan: Minyak jelantah dicampur dengan larutan NaOH (soda api) dan air. Proses ini harus dilakukan dengan hati-hati karena melibatkan bahan kimia.
3. Pengadukan: Campuran diaduk hingga mengental dan mencapai konsistensi yang diinginkan.
4. Pencetakan: Adonan sabun dituangkan ke dalam cetakan dan didiamkan selama 2-3 minggu hingga mengeras.
5. Pengemasan: Sabun yang sudah mengeras dapat dipotong dan dikemas untuk digunakan atau dijual.
Melalui pelatihan ini, masyarakat tidak hanya belajar cara mengolah limbah, tetapi juga mendapatkan peluang untuk menciptakan produk yang bernilai ekonomis. Sabun dari minyak jelantah dapat digunakan untuk keperluan rumah tangga atau bahkan dijual sebagai sumber penghasilan tambahan.
4. Dampak Positif bagi Masyarakat
Kegiatan penyuluhan dan pelatihan ini mendapat respon positif dari masyarakat Desa Eromoko. Mereka antusias mengikuti setiap informasi yang diberikan dan menyadari bahwa limbah rumah tangga, khususnya minyak jelantah, dapat dimanfaatkan secara lebih optimal. Selain itu, kegiatan ini juga mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan mengurangi kebiasaan membuang limbah sembarangan.
Kami berharap, melalui kegiatan ini, masyarakat Desa Eromoko dapat terus mengembangkan inisiatif dalam pengelolaan limbah rumah tangga. Dengan demikian, Desa Eromoko tidak hanya menjadi lebih bersih dan sehat, tetapi juga menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam mengelola limbah secara mandiri dan berkelanjutan.
Oleh: Irfan Hakim