Awal pertama mengenal sosok penulis Henry Manampiring lewat buku Filosofi Teras, dimana buku ini sempat booming dikalangan penggiat literasai di seluruh Indonesia. Aku memiliki sedikit kisah menarik untuk dibahas sebelum mereview buku terbaru dari penulis hebat yang dimiliki Indonesia.
Kisahnya berawal dari ketertrikanku terhadap karya beliau yang berjudul Filosofi Teras yang terbit pada tahun 2018. Buku ini sangat sering tampil diberanda dan FYP akun media sosial pribadiku, baik itu di Tiktok dan Instagram, mulai dari review singkat hingga respon pembaca setelah membaca buku beliau ini.
Kisahnya bermula dari sebuah kota kecil, berhubung ditempat dinas kerjaku di kota kecamatan tidak ada toko buku besar seperti Gramedia, yang ada hanya toko lokal isinya hanya menjual berbagai perlengkapan alat tulis dan kebutuhan stasioner lainnya.
Kejadian ini merupakan kebodohan yang tidak akan pernah terlupakan olehku seumur hidup, karena ini sebuah tindakan yang sangat melanggar tapi semua itu terjadi karena ketidaktahuan dan kurang ketelitian dalam bertindak.
Awal tahun 2019, aku mencoba mencari buku ini disalah satu platform belanja online toko hijau. Tanpa melihat deskripsi dan komentar yang ada, aku langsung membeli dan melakukan transaksi. Aku masih ingat buku yang dibeli ada dua, Filosofi Terasa dan Dunia Sophie.
Saya tertipu dan mendapatkan buku bajakan yang sangat meresahkan dalam dunia literasi Indonesia. Aku kaget kok kondisi buku sangat jauh berbeda dengan buku aslinya. Aku merasa marah dan kesal hingga melakukan komplain kepada pembelinya dan tidak mendapatkan respon sama sekali.
Untuk membalas rasa kekesalanku dan rasa permintaan maaf kepada penulis, aku akhirnya membeli buku original ketika sudah kembali dari dinas kerja. Aku langsung ke toko buku Gramedia Sudirman Pekanbaru. Secara pribadi aku ingin mengucapkan rasa permintaan maafku sebesar-besarnya kepada penulis. Dan bagi para pembaca jangan mencontoh tindakan bodohku yang sangat ceroboh.
Kembali ke laptop....
Pada kesempatan ini, aku sudah memiliki buku terbaru dari penulis Henry Manampiring dengan judul The Compass : Filosofi Arete untuk Bahagia Sejati. Untuk membaca karya beliau ini butuh waktu satu minggu untuk bisa menyelesaikannya, karena kesibuka kerja dan mencoba mencuri-curi waktu senggang dan istirahat untuk bisa menggali dan memahami setiap kalimat yang ditulis dalam setiap bab oleh penulis.