Bagi para penikmat film tanah air pasti sudah tahu dengan judul film pertama Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini. Film ini memiliki sekuel terbaru dengan judul yang berbeda dan masih disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko dengan rumah produksi Visinema.
Sekuel kedua dari karya film Angga Dwimas Sasongko masih berlanjut dari kisah yang diangkat dari sebuah novel best seller milik Marchella FP. Judul yang diberikan pada film kedua ini adalah Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang.
Sebuah film drama yang memiliki durasi satu jam empat puluh enam menit dan dapat dinikmati oleh semua orang dengan kategori film Remaja 13+. Film yang layak untuk diapresiasi dan diberi ruang untuk tampil lebih lama di bioskop dan jangan sampai ketinggalan hingga film ini turun layar.
Film Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang masih dibintangi oleh pemain sekuel pertama seperti Sheila Dara Aisha, Rachel Amanda Aurora, dan Rio Dewanto. Tidak lupa juga banyak pemain baru yang tampil dalam sekuel keduanya seperi Lutesha, Jerome Kurnia dan Ganindra Bimo.
Review Film Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang karya Angga Dwimas Sasongko
Film Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang (JJJLP) berkisah di London, sebuah kota yang bagi Aurora (Sheila Dara Aisha) penuh dengan harapan dan berjuta kemungkinan untuk  mewujudkan suatu impian. Ia menemukan tambatan hati yang memiliki visi yang sejalan dengan dirinya, Jem (Ganindra Bimo).
Seorang seniman baru yang sedang naik daun sekaligus senior Aurora di kampus tempat ia belajar sekaligus merupakan perantau dari Indonesia. Kehidupan Aurora terasa sempurna dan penuh gairah, sampai ia menemukan sisi lain dari Jem yang terpaksa membuat Aurora mengorbankan kuliah serta meninggalkan mimpinya begitu saja.
Dalam masa sulitnya ini, Aurora dibantu oleh kedua sahabatnya; Honey (Lutesha Sadhewa) dan Kit (Jerome Kurnia) untuk tinggal bersama di apartemen mereka sementara waktu. Ia menjalani kesehariannya untuk bertahan dan memperbaiki segalanya agar kembali ke jalan semula.
Kesibukan Aurora untuk bertahan hidup dan mengupayakan kembali kuliahnya dengan bekerja serabutan membuatnya putus kontak dengan keluarganya yang berada di Indonesia. Dua bulan tanpa kabar membuat Angkasa (Rio Dewanto) dan Awan (Rachel Amanda) menyusul Aurora ke London.
Terkejut melihat kondisi Aurora yang berantakan, ditambah kenyataan bahwa ia mengubur mimpi-mimpi yang terpaksa hancur akibat kekerasan mental yang dilakukan Jem padanya. Angkasa dan Awan sepakat memaksa Aurora Pulang. Namun, apakah pulang merupakan jawaban dari perjalanan panjang Aurora?
Alur cerita film JJLP kali ini sangat berkelas banget, memilih latar lokasi di London dengan menggunakan skema alur maju mundur yang di bagi dalam beberapa bagian, itu merupakan sebuah treatment segar dan fresh untuk para penggemar film Indonesia yang sudah bosan dengan tontonan film horror yang menjamur saat ini.
Konflik yang ditampilkan dalam film ini juga sangat rapi dan banyak ditemukan kesamaan dalam kehidupan nyata. Film ini memiliki kisah yang sangat related dengan banyak orang, sehingga mampu membuat para penontonnya ikut masuk ke dalam jalan cerita dan merasakan banyak hal yang ditampilkan didalam film ini.
Selain itu pengembangan dari semua karakter di dalam film ini juga sangat membantu dalam membangun cerita yang kuat. Story telling dalam pembuka film juga sangat menentukan untuk film ini layak dinikmati oleh para pecinta film Indonesia.
Dengan hadirnya tokoh karakter baru yang diperankan oleh Lutesha, Jerome Kurnia dan Ganindra Bimo, menambah aura baru, hidup dan warna dalam dinamika film ini untuk dinikmati dari awal hingga akhir film ini usai.
Sinematografi dan visual dalam film ini diluar ekspetasi. Angga Dwimas Sasongko banyak bermain dalam pengambilan gambar yang fluid (istilah ini saya ambil dari komentar Ernest Prakasa setelah Gala Premier), sehingga proses editing yang dinamis membuat penonton enjoy dan semakin menarik untuk menikmati film ini bersama orang terdekat.
Dengan pengambilan lokasi di kota London, Angga menampilkan daerah Inggris yang bagus sekali dalam mendukung isi dan jalan cerita yang ada di dalam film ini. Film Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang ini full pengambilan gambarnya di Inggris tapi bukan di kota besarnya melainkan daerah terpencil yang berada di sudut pinggiran kota London.
Film JJJLP semakin hidup dengan adanya alunan musik dan scoring yang bagus sekali, dalam hal ini pihak pembuat film melibatkan salah satu penyanyi muda berbakat Yura Yunita. Selain itu pengisi soundtrack dalam film ini juga diisi oleh Armand Maulana.
Suara yang merdu yang dimiliki oleh Yura Yunita, ditambah dengan alunan musik dengan lirik-lirik yang kuat sekali dengan kehidupan nyata membuat film ini menjadi lebih seru dan enjoy ketika menontonnya bersama keluarga. Semua lagu yang tampil dalam film ini sangat mewakili dari setiap adegan dan jalan cerita yang ditampilkan oleh pembuat film.
Secara keseluruhan film Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang saya beri rating 8.5/10. Dengan melanjutkan sekuel cerita di film pertama Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini. Film ini sangat layak dan saya rekomendasikan sebagai tontonan yang wajib untuk menemani waktu luang untuk menikmati bersama keluarga dan orang-orang terdekat.
Film Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang sudah dapat dinikmati di seluruh bioskop-bioskop tanah air yang ada di kotamu. Film ini resmi rilis perdana pada tanggal 02 Februari 2023, jangan sampai terlewatkan karena akan banyak ditemukan pesan moral dan pembelajaran tentang banyak hal mengenai kehidupan sebagai perantauan.
Mengenal "Toxic Relationship" dan Menemukan Arti Jalan Pulang
Film Jalan yang Jauh jangan Lupa Pulang akan berfokus pada kehidupan Aurora yang kini tinggal hidup di negeri orang yaitu London, Inggris. Ia menemukan seseorang yang ia yakini sebagai pasangan yang nanti mampu bertumbuh bersama dan dapat mewujudkan semua impian yang telah dipersiapkan dari awal setelah menjajaki kehidupan di kota besar.
Seiring dengan berjalannya waktu, perubahan sikap dan penampakan karakter baru dari seseorang akan terlihat setelah kita hidup bersama dengan orang tersebut. Itulah yang dialami Aurora selama hidup tinggal bersama dengan Jem.
Ia hanya menjadi orang yang dimanfaatkan dan diperlakukan sebagai orang yang tidak semestinya. Awalnya ia menganggap hubungan yang sedang dijalani sebagai penyemangat hidup malah berubah menjadi sebuah tekanan dan intimidasi yang sangat mengganggu perkembangan fisik dan mental dalam dirinya. Hal ini sangat tidak nyaman dan membuat semua penonton geram termasuk saya sendiri.
Hubungan yang dijalani oleh Aurora bersama Jem tidak seperti layaknya sebuah pasangan yang memadu kasih sebagai pacaran. Melainkan Toxic Relationship yang dulu sempat heboh dan viral dengan istilah ini, film ini mengangkat sebuah keresahan yang mampu memberikan peringatan kepada penonton untuk mengenal dan mengetahui bagaimana Toxic Relationship ini bertumbuh.
Dalam mengangkat isu berat ini, film Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang sangat berani dalam menyajikan sebuah tontonan yang menarik dan layak untuk diberikan tempat atau apresiasi yang setinggi-tingginya dengan datang dan nonton langsung bersama keluarga dan orang-orang terdekat kita.
Selain itu film ini juga memperkenalkan kepada penonton tentang arti sebuah jalan pulang yang sesungguhnya. Menjadi diri sendiri dan berusaha untuk menyelesaikan sebuah keputusan yang sudah kita ambil dari awal untuk mencari jalan keluar agar semuanya dapat berakhir dengan cara terbaik.
Aurora dalam menghadapi segala permasalahan yang dihadapinya dengan kondisi jauh dari keluarga dan orang-orang terdekat. Ia menemukan sebuah keluarga kecil dari kemunculan dua orang sahabat yang dengan tulus dan berbaik hati menerima kehadirannya untuk bisa membantu dan mencari jalan keluar dari permasalahan yang sedang dihadapinya.
Saya sangat suka dengan peran dari Lutesha dan Jerome Kurnia dalam film ini, sosok karakter mereka sangat penting dalam membangun cerita ini semakin kuat dan berbobot untuk disaksikan oleh para pecinta film tanah air. Saya selalu impress dengan sosok Lutesha yang selalu berhasil dalam memainkan karakter apa pun termasuk dalam film ini.
Banyak contoh dan pembelajaran yang didapatkan oleh penonton dengan melihat sosok karakter Honey (Lutesha) dan Kit (Jerome Kurnia) di dalam film ini. Mereka sosok sahabat dan saudara sesungguhnya dalam membantu dan menolong teman yang dalam kondisi terjatuh untuk berusaha bangkit dan kembali berdiri tegak dalam permasalahan apa pun.
Film ini banyak menyampaikan pesan-pesan moral dan nilai kehidupan yang layak untuk disimak dari awal film hingga akhir. Saya juga berharap setelah membaca review ini, pembaca Kompasiana dapat segera menonton dan menyaksikan film ini bersama keluarga dan orang-orang terdekat untuk melihat langsung perjuangan Aurora dalam mengahdapi permasalahannya di negeri orang.
Film Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang sudah ada di seluruh bioskop-bioskop kesayangan anda yang ada di kotamu berada. Jangan sampai ketinggalan dan menyesal karena kelewatan karena film ini sudah turun layar dan kalian tidak dapat menyaksikan langsung dari keseruan dan suasana film ini dinikmati dengan kualitas yang sangat baik di dalam bioskop.
Untuk sekedar informasi saja, saat ini film Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang merupakan film Indonesia pertama yang meraih 100.000++ penonton untuk penanyangan di hari pertama. Sekarang sudah ada 400.000++ yang sudah menemani Angkasa dan Awan untuk menemui Aurora di London. Semoga film ini bisa masuk ke dalam jajaran film box office indonesia ditahun 2023.
Pasti penasarankan dengan bagaimana kisah dari Aurora dalam film ini ? Mari kita dukung film Indonesia untuk bisa menjadi tuang rumah dinegerinya sendiri dengan datang langsung ke bioskop-bioskop kesayangan anda.
Selamat menonton dan Salam Inspirasi, Irfan Fandi
Pekanbaru, 07 Februari 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H