Kemarin (10/10/2022) diperingati sebagai Hari Kesehatan Mental sedunia, dimana isu ini sangat marak dibicarakan oleh banyak orang. Seseorang dikatakan sehat secara mental ketika ia merasa sejahtera, baik secara psikologis, emosional, maupun sosial.
Kesehatan mental sangat penting dan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap proses kehidupan berjalan. Hal ini akan mempengaruhi bagaimana seseorang berpikir, merasakan, bertindak, membuat keputusan, dan berinteraksi dengan orang lain.
Kesehatan mental ini kerap terjadi belakangan ini melanda anak-anak muda yang masih memiliki masa produktif. Siapa saja bisa mengalaminya tapi lebih rentan saat ini dialami oleh generasi milenial yang sering banyak melakukan proses penyembuhan dengan melakukan beberapa terapi dan mengkonsumsi obat-obatan yang telah dianjurkan oleh Dokter.
Masa belajar dan Kuliah jauh dari orang tua
Kebanyakan anak-anak saat ini setelah selesai dengan pendidikan kelas 12, mereka akan melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi yaitu Perguruan Tinggi. Masa-masa ini akan muncul hal-hal yang tidak terduga dan memberikan kesan yang sangat luar biasa bagi anak-anak muda kita.
Melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi, sama halnya memulai sebuah kehidupan yang baru. Dimana mereka akan merasakan untuk pertama kalinya tinggal sendirian dan jauh dari keluarga. Biasanya ini terjadi bagi anak-anak daerah yang keluar dari kota asalnya untuk merantau dan mencari pendidikan yang lebih baik di ibu kota.
Dengan pola hidup yang berubah yaitu tinggal sendiri dan jauh dari keluarga membuat mereka hidup dan tinggal di lingkungan yang asing atau memiliki pertemanan yang jauh berbeda dari tempat tinggalnya dulu. Namun, muncul sebuah masalah baru yaitu banyaknya mahasiswa yang menunda ataupun drop out dari kampusnya.
Ternyata Fakta membuktikan bahwa alasan terbesarnya adalah kesehatan mental. Hal ini sering diabaikan atau dianggap biasa saja oleh sebagian orang tanpa ditelusuri lebih lanjut. Permasalahan yang berhubungan dengan kesehatan mental merupakan sebuah hal yang harus diwaspadai oleh generasi muda kita saat ini.
Menurut Survei....
Laporan terbaru dari TimelyMD, yang melibatkan 1.600 murid yang bersedia menajdi koresponden. Mereka terdiri dari umur 18-29 tahun menunjukkan hasil bahwa :
- 88% percaya adanya krisis kesehatan mental di kampus secara global
- 51% menyatakan lebih stress di tahun 2022 dibanding 2021
- 64% menyatakan mencari bantuan untuk kesehatan mental
- 70% mengatakan mereka mengalami tekanan emosional dari Covid
Hasil survey ini juga memiliki kesamaan dari sebuah studi yang dilakukan oleh American Council on Education (ACE) pada tahun 2019 yang menemukan kenyataan bahwa 1dari 3 siswa "memenuhi kriteria untuk masalah kesehatan mental yang signifikan secara klinis", yang berarti hal ini akan kita temui dan siap menghampiri  7 juta siswa secara global.