Akibat yang didapat dari kesehatan mental ini adalah banyaknya timbul kasus kematian yang memiliki motif sebagai pelarian untuk bunuh diri. Walaupun kematian bukanlah sesuatu hal yang kita harapkan tapi banyaknya anak-anak muda yang mengalami kesehatan mental selalu mencari jalan pintas untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang mereka hadapi.
Dilnasir dari sebuah Journal Perpustakaan Kedokteran Nasional, bunuh diri adalah penyebab kematian ketiga di kalangan dewasa muda dan masalah yang signifikan di kalangan mahasiswa dan pelajar. Hal ini dikuatkan dengan survey yang dilakukan oleh Downs dan Eisenberg melaporkan bahwa :
- 6,7% mahasiswa dilaporkan mengalami ide untuk bunuh diri
- 1,6% dilaporkan memiliki rencana untuk bunuh diri
- 0,5% dilaporkan pernah melakukan percobaan bunuh diri
Factor yang mendukung terjadinya aksi bunuh diri yang dialami oleh anak-anak muda generasi mileniel saat ini, berupa depresi, keputusasaan dan penyalahgunaan oabat-obatan dan sebagainya. Semua factor itu sudah banyak menelan korban dan bagaimana cara kita menyikapinya di lingkungan kehidupan kita berada saat ini.
Apa yang harus kita lakukan ?
Kita harus menyadari terlebih dahulu bahwa tidak semua orang memiliki keistimewaan untuk mendapatkan bantuan dari tangan orang para ahli dan professional. Orang yang memiliki kehidpan yang berlebihan mungkin bisa datang ke Psikiater untuk melakukan perawatan dan menjalani pengobatan yang sesuai dengan ilmu tentang psikologi manusia.
Hal itu dilakukan perlu membutuhkan biaya yang sangat besar dan tidak semua orang dapat melakukannya. Namun ada cara mudah untuk membantu orang-orang yang sedang mengalami kesehatan mental ini dalam menjalani permasalahan yang sedang dihadapinya, yaitu kita selalu ada untuk mendengarkannya dan juga ada untuk berada di sisi mereka dalam menemani permasalahan yang sedang dihadapinya.
Sebagai contoh kecil aja adalah kita meluangkan waktu untuk mendengarkan cerita atau keluh kesah yang sedang dihadapinya. Selain itu kita juga berusaha untuk mebalas setiap pesan yang masuk ke dalam smartphone atau juga mengangkat telfon bisa menjadi langkah awal untuk memberikan tanda bahwa kita peduli dan ada untuk dirinya.
Perilaku hal kecil ini memiliki dampak yang sangat besar bagi orang-orang yang sedang mengalami kesehatan mental ini. Dengan adanya keberadaan kita yang membalas atau mengakat panggilan datang dari mereka. Seolah itu sudah dijadikan tanda bagi mereka bahwa mereka tidak sendirian dan selalu akan ada orang yang siap membantu dan hadir memebrikan dukungan dan motivasi semangat di dalam dirinya. No matter how small it is..!!
Meningkatkan kepedulian tentang kesehatan mental untuk generasi muda..
Sesuatu permasalahan kecil jangan pernah dianggap biasa-biasa saja atau disepelekan begitu saja. Setiap permasalahan harus kita hadapi dengan sebaik mungkin dan selalu berusaha menghadapinya dengan mencari solusi yang terbaik. Jangan malu untuk menceritakan sesuatu hal kepada orang lain yang sudah kita percaya.
Jangan pernah memendam sebuah perasaan atau permasalahan yang dapat mengganggu kesehatan di dalam diri kita. Semua permasalahan selalu ada jalan keluar dan menemukan solusi terbaik untuk segera menyelesaikannya. Dengan adanya orang-orang yang sayang dengan diri kita, maka kita tidak boleh merasa hidup sendirian saja.
Dengan banyaknya kasus kematian yang bermunculan di sekitaran kita, sudah waktunya kita harus meningkatkan kesadaran dan pentingnya memberikan bantuan psikologis. Tidak hanya kita sebagai orang yang bukan korban dari resiko kesehatan mental, akan tetapi juga seluruh orang-orang yang ada di sekitar kita ikut terlibat dengan perihal ini.
Terutama dalam hal ini yang memiliki peran penting adalah para orang tua yang memiliki anak-anak yang sudah beranjak remaja dan dewasa. Pada saat itu mereka membutuhkan teman bicara atau diskusi untuk mendapatkans ebuah pemahaman atau pengetahuan baru dari orang-orang yang ada di dekatnya. Peran orang tua dalam hal ini snagat penting karena mereka sangat membutuhkan sosok kehadiran diri kita sebagai orang tua.