Starvision kembali membuat sekuel kedua dari film Ghost Writer yang rilis pada tahun 2019. Film ini kembali dibuat dengan pemain yang sama tapi disutradarai langsung oleh Muhadkly Acho. Pada film sebelumnya Ghost Writer di produksi langsung oleh Bene Dion Rajagukguk, namun kali ini posisinya sudah berubah menjadi Excecutive Producer.
Film Ghost Writer 2 memiliki genre drama, horror dan komedi. Dengan durasi 116 menit film ini berhasil membuat seluruh penonton mendapatkan banyak pengalaman dan pelajaran yang seru. Semua cerita dikemas dengan paket lengkap dan patut untuk diberikan apresiasi.
Film ini kembali diperankan oleh Tatjiana Saphira, Deva Mahenra, Widyawati Sophiaan, Endy Arfian, Moh. Iqbal Sulaiman, Annisa Hertami, Ernest Prakasa, Asri Welas, Arie Kriting, Muhadkly Acho, Arief Didu, Tanta Ginting,Donny Alamsyah dan masih banyak lagi.
Review Film "Ghost Writer 2" Sutradara Muhadkly Acho
Film Ghost Writer 2 menceritakan tentang kehidupan baru dari Naya (Tatjiana Saphira) sebagai penulis novel horor terkenal. Dengan kesuksesannya sebagai penulis horror, dia mendapatkan julukan sebagai cenayang dibanding seorang penulis.
Hal ini membuat Naya kesal, marah dan enggan untuk berurusan kembali dengan dunia ghaib lagi. Namun semua hal itu berubah ketika kekasihnya atau calon suaminya Vino (Deva Mahenra) tiba-tiba meninggal dunia. Semua menajdi berubah dan pengalaman baru kembali dimulai dan bagaimanakah akhir ceritanya ?
Alur cerita yang ditulis langsung oleh Nonny Boenawan dan Muhadkly Acho, sangat menampilkan karakter utama dalam memberikan dialog serta tantangan baru. Banyak kejutan yang ditampilkan di dalam film ini untuk melanjutkan sekuel dari film pertamanya.
Cerita yang dikemas dengan sangat baik ini masih menempatkan komposisi yang pas dalam drama, kengerian, ketegangan dan komedi lucu yang mengundang gelak tawa hingga tak bisa tertahankan oleh semua penonton yang ada di dalam bioskop.
Penulis scenario juga sangat piawai dalam membangun konflik masalah dari awal hingga puncak. Emosi penonton dibawa turun naik dan meninggalkan kesan yang paling mudah di ingat ketika telah meninggalkan bioskop. sekali lagi film ini berhasil membuat saya kembali menitikkan air mata pada beberapa adegan tertentu.
Sinematografi dan Visual efek yang dimainkan dalam film ini tidak terlalu memukau namun lumayan baik untuk bisa dinikmati oleh seluruh pecinta film Indonesia. semua adegan di susun dengan sangat rapi dalam tansisi yang berhasil membuat penonton untuk tetap bertahan dan mengikuti jalan cerita yang ditampilkan oleh pembuat film.