Pertarungan antara ganda putra Indonesia Pramudya Kusumawardana/Yeremia E. Y. Y. Rambitan akan berhdapan dengan ganda putra Malaysia Aaron Chia dan Soh Wooi Yik. Pertandingan ini merupakan pertemuan kedua dari kedua pasangan, keungulan masih ditangan pasangan ganda putra Indonesia.
Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan merupakan peringkat enam belas, sedangkan Aaron Chia/Soh Wooi Yik merupakan peringkat ketujuh di deretan pemain yang ada di Badminton World Federation. Pertandingan kali ini akan berlangsung seru dan menarik untuk disaksikan oleh seluruh pecinta bulu tangkis.
Pertandingan kali ini pasangan Indonesia Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan harus memberikan kemenangan kepada pasangan ganda putra Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik. Yeremia pada gim penentuan ia harus mengalami cedera pada kaki sebelah kiri, Yermia terlihat terpeleset dan keliatan kesakitan untuk segera dipanggilkan tim medis BWF.
Gim pertama berlangsung sangat cepat dan keunggulan ada ditangan pasangan Indonesia hingga berhasil merebut kemenangan 21-14. Namun pada gim kedua keadaan berubah berbalik dengan keunggulan yang diraih oleh pasangan ganda putra Malaysia 21-12. Hingga pertandingan dilanjutkan ke gim ketiga untuk menentukan siapa yang layak untuk menajdi Semi Finalis Indonesia Open 2022.
Pada kedudukan poin 20-18 semua orang sudah merasa yakin bahwa pasangan Indonesia akan memenangkan pertandingan dengan sangat baik. Tapi nasib berkata lain dengan adanya kecelakaan yang mengahruskan Yeremia untuk diberikan pertolongan oleh tim medis karena cedera dikaki sebelah kirinya.
Harapan semua orang ingin melihat pasangan muda untuk bisa merebut kemenangan pada pertandingan ini. Namun dengan adanya kejadian ini semua penonton ikhlas dan memberikan dukungan semangat moril kepada Yeremia untuk segera menyudahi pertandingan.
Daya juang Yeremia dalam menahan rasa sakit
Perjuangan Yeremia patut diapresiasi oleh semua para penggemar bulu tangkis di tanah air dan dunia. Dengan semangat juang yang ingin memenangkan pertandingan, ia ahrus mengikhlaskan laga penetuan dengan kondisi tubuh yang tidak baik dan sedang mengalami cedera yang tidak tertahankan sakitnya.
Yeremia memaksakan dirinya untuk tetap bermain dengan keadaan pincang dan perlahan menahan sakit dan tidak bisa bergerak luwes selama pertandingan. Hal ini sangat menyakitkan untuk dilihat karena harusnya ia mundur dan menyudahi pertandingan untuk mundur tapi apa yang telah dilakukannya adalah sebuah kehormatan dan sportifitas yang sangat luar biasa.
Pramudya sebagai pasangan Yeremia dilapangan juga terlihat sangat khawatir dengan rekannya dan sahabatnya itu, tapi Yeremia harus memaksa untuk tetap bertanding dan ingin menyudahi pertandingan agar segera diselesaikan.