Mohon tunggu...
Irfan Fandi
Irfan Fandi Mohon Tunggu... Buruh - Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Fakta Menarik dan Sejarah Baru Tercipta di Yonex All England Open Badminton Championship 2022

21 Maret 2022   12:50 Diperbarui: 21 Maret 2022   12:55 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : Akun Instagram BadminTalk_com | Ilustrasi The Bakri mencetak sejarah baru di All England 2022 sebagai Juara dari pemain non unggulan

Turnamen Yonex All England Open Badminton Championship 2022 telah selesai di selenggarakan dengan sangat sukses oleh Panitia Penyelenggara. Semua atlet dan official akan bersiap untuk berangkat kembali ke negara asal untuk mempersiapkan diri untuk turnamen selanjutnya Yonex Swiss Open 2022 di Basel.

Selama perhelatan turnamen Yonex All England Open Badminton Championship 2022, banyak tercipta sejarah baru dan catatan-catatan fakta menarik yang seru untuk di simak dan di bahas  bagi para pecinta olahraga bulu tangkis di seluruh dunia. Dari hal-hal yang teknis maupun non teknis, saya sudah merangkum beberpaa catatan fakta menarik untuk diberikan kepada pembaca Kompasiana.

Pemain peringkat nomor satu dunia berguguran di awal turnamen All England 2022

Pemain peringkat satu dunia selalu menjadi sorotan di setiap turnamen sebagai unggulan pertama. Mereka akan menjadi incaran dari seluruh pemain lain untuk bisa mengalahkan dominasi mereka di setiap turnamen. 

Sikap sportifitas selalu diperlihatkan oleh setiap pemain, mereka akan menajdi lawan ketika berada di lapangan tapi berada di luar lapangan mereka adalah teman dan sahabat.

Pada Yonex All England Open Badminton Championship 2022 pemain unggulan pertama yang gugur di babak pertama, adalah pasangan Ganda Putri asal China Chen Qing Chen dan Jia Yi Fan. 

Mereka berhasil di kalahkan oleh pasangan muda Korea Selatan Jeong Na Eun/Kim Hye Jong dengan straight game langsung 21-15 dan 21-16. Mereka kalah bisa jadi karena factor kelelahan di German Open mereka dipaksa bermain rubber game oleh Stoeva bersaudara di laga Final.

Pada babak Quarter Final dua pemain unggulan kedua dari Tunggal Putra Jepang Kento Momota dan Pasangan Ganda Putri Korea Selatan Lee So Hee/Shin Seung Chan berhenti langkahnya. Kento Momota berhasil ditaklukkan oleh sang juara bertaha All England tahun lalu Lee Zii Jia asal Malaysia dengan rubber set 21-7, 13-21 dan 21-11.

Sedangkan pada pasangan Ganda Putri Korea Selatan Lee So Hee/Shin Seung Chan dengan sangat mengejutkan bisa dikalahkan dari pemain non unggulan asal India.

Treesa Jolly/Gayatri Gopichand Pullela berhasil memaksa pasangan Korea Selatan untuk bermain rubber set dan memenangkan pertandingan dengans kor 14-21, 22-20 dan 21-15.

Pada babak Semi Final Tunggal Putri asal Chinese Taipe Tai Tzu Ying berhasil dikalahkan oleh Si Anak Ajaib asal Korea Selatan An Se Young dengan straight game langsung tanpa balas 21-19 dan 21-13.  S

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun