Persaingan seluruh atlet di turamen All England sudah mulai memanas sejak babak awal telah selesai dilaksanakan kemarin malam. Seluruh penggemar bulu tangkis di wilayah Asia Tenggara sudah pasti begadang satu malam melihat perjuangan para idola mereka ketika ada di dalam lapangan pertandingan. Ada yang kalah dan ada juga yang menang, dalam kompetisi hal demikian sudah lumrah dan sering terjadi.
Semua pemain telah mempersiapkan diri dalam ajang turnamen bergengsi ini untuk bisa tercatat dalam sejarah dunia olahraga bulu tangkis dunia. All England seperti yang kita ketahui adalah impian seluruh para atlet untuk bisa berhasil meraih gelar di kejuaraan superseries berlevel 1000 yang memiliki umur 122 tahun sejak tahun 1899.
Hal yang paling menarik perhatian tahun ini di pergelaran turnamen All England adalah pada sektor Ganda Campuran. Banyak hal menarik yang bisa kita ulas dan didiskusikan dalam beberapa tulisan tapi saya akan menjabarkan satu per satu dalam sebuah artikel secara lengkap.
Ada beberapa nama pemain yang seru untuk diulas dan disimak dalam turnamen All England tahun ini. Masing-masing pemain memiliki kesempatan yang sama dan siapa yang siap dan fokus dalam setiap pertandingan, maka merekalah yang berhak untuk menyandang status sebagai pemain terbaik di All England tahun ini.
Praveen Jordan/Melati Deava Oktavianti dari Indonesia
Semua penggemar bulu tangkis sudah tidak sabar dengan melihat penampilan dan aksi di lapangan dari Praveen Jordan dan Melati Deava Oktavianti. Mereka sudah tidak berada dalam pemain nasional yang di kelola oleh PB PBSI, karena mereka sudah tidak dipanggil karena beberapa pertimbangan yang telah dibuat oleh pelatih dan para petinggi PB PBSI.
Alasan Praveen Jordan dan Melati Deava Oktavianti tidak masuk Pelatnas bisa dibaca di artikel "Praveen Jordan/Melati Deava Oktavianti akan Dicoret dari Pelatnas PP PBSI 2022, Ini Alasannya!". Semua telah saya tulis dengan keterangan dari pelatih dan official yang ada di media.
Saat ini Praveen Jordan dan Melati Deava Oktavianti menempati peringkat nomor lima dunia, mereka sendiri pada tahun 2020 berhasil meraih gelar pertamanya di turnamen All England. Praveen Jordan sendiri sudah dua kali meraih gelar dengan pasangan yang berbeda, pada tahun 2016 ia berhasil memberikan kejutan dengan Debby Susanto sebagai pasangannya kala itu.
All England tahun ini akan menjadi ajang pembuktian bagi Praveen Jordan dan Melati Deava Oktavianti dalam menjawab keraguan para penggemar yang geram pada akhir tahun 2020 karena performance mereka yang turun. Pelatih juga menyayangkan kejadian itu terjadi, sehingga mereka harus didegredasi dari Timnas yang ikut pelatihan di PP PBSI dengan alasan menfokuskan kepada pemain muda untuk regenerasi.
Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong dari China
Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong telah berpasangan sejak tahun 2018, mereka adalah pasangan Ganda Campuran asal China yang paling bersinar baik dari permainan dan prestasinya di dunia bulu tangkis. Pada Olimpiade Tokyo 2020 kemarin mereka hanya bisa meraih medali perak karena dikalahkan dengan lawan senegaranya, sekarang menempati peringkat dua dunia di BWF.