Pertandingan ini akhirnya dimenangka oleh sang juara dunia dengan skor 21-16, 29-30 da 21-19. What a Game and rally insane!
Pada pertandingan keempat untuk tunggal putra dimainkan oleh pemain muda dari negara Thailand dan India. Kunvalut Vitidsarn melawan Lakshya Sen denga permainan yang epic, kedua tunggal ini berhasil meyingkirkan pemain top dunia seperti Loh Ken Yew dan Viktor Axelsen.
Pertandingan laga final tunggal putra berhasil diraih oleh pemain muda Thailand yang akhir tahun lalu berhasil meraih penghargaan Eddy Chong Most Promising Player dengan skor 18-21 dan 15-21.
Pertandingan terkahir lebih mengejutkan lagi untuk pasangan ganda putra Malaysia yang berhasil meraih gelar pertama di turnamen level tingkat dunia.
Pada sektor ini perwakilan Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto tidak berhasil memanfaatkan momen pada saat pemain top duia tidak ikut serta dalam turnamen ini. Li Yu Chen/Ou Xuan Yi tidak dapat menaklukkan pasangan Malaysia Goh Sze Fei dan Nur Izzuddin.
Pertandingan terkahir ini tidak kalah seru karena pasagan China merupakan pemain baru dibentuk karena Duo Menara telah dirombak karena Li Jun Hui telah memutuskan untuk pensiun.
Dengan pasangan baru ini Li Yu Chen berhasil memperlihatkan permainan mereka dengan sangat baik hingga berhasil masuk ke partai final. Pasangan Malaysia berhasil memnangkan laga dengan rubber game 21-23, 21-16 dan 14-21.
Pemain Indonesia harus lebih waspada dengan kekuatan pemain muda dari negara lain
Semua orang bisa melihat bagaimana perkembangan dunia olahraga bulutangkis yang sdah merata ke semua wilayah belahan dunia. Terlihat saja banyak bermunculan pemain bar dari berbagai negara dengan kualitas yang lebih baik dan masih muda dalam meriah prestasi yang lebih tinggi di semua turnamen.
Pemain Indonesia harus cepat melek dan bangkit dari kegagalan yang secara beruntun diperlihatkan oleh pemain kita. Tunggal putra dan putri Indonesia masih belum konsisten dalam mengembangkan permainan dan meraih gelar podium juara pada setiap turnamen.
Grafik permainan dari pemain kita masih naik turun, wajar jika penggemar tidak menerima alasan lain ketika mereka kalah dengan lawan yang berada jauh dibawah mereka.
Terlihat apda German Open 2022 Ginting dan Jojo hanya berhasil masuk ke babak dua enam belas besar dan dikalahkan dengan pemain yang memiliki rangking dibawah mereka. Alasan apa pun yang diberikan oleh pemain selalu dianggap sebagai alasan yang ters-terusan dan tidak relevan lagi untuk mencari-cari alasan.