Mohon tunggu...
Irfan Fandi
Irfan Fandi Mohon Tunggu... Buruh - Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Gebrakan Baru Dunia Pendidikan Indonesia: Kurikulum Merdeka Mampu Meningkatkan Kualitas Siswa

16 Februari 2022   12:15 Diperbarui: 16 Februari 2022   18:24 1686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dalam penerapan Kurikulum Merdeka kriteria ketuntasan minimal (KKM) tidak lagi digunakan. Ketercapaian pembelajaran merupakan domain guru, maka ketuntasan peserta didik haruslah dikembalikan kepada guru.(DOK. TANOTO FOUNDATION)

Dunia pendidikan sudah melakukan sebuah dan gebrakan baru yang telah diajukan sangat baik dalam meningkatkan kualitas pendidikan di negeri ini, yang mana pendidikan Indonesia terlalu monoton dan banyak kurikulum yang tidak berfungsi apa-apa di dalam dunia pekerjaan.

Sekolah yang seperti kita ketahui adalah sebagai tempat sarana proses belajar mengajar yang dilakukan oleh masing-masing komponen yang ada, seperti guru dan murid. 

Sekolah berfungsi dalam pengembangan pribadi anak didik secara keseluruhan, dari ilmu pengetahuan, pendidikan moral, peningkatan intelektual dan pengembangan soft skill yang baik kepada siswa yang berhak untuk menerimanya.

Perjalanan Kurikulum Indonesia Selama Beberapa Tahun ke Belakang

Bapak Nadiem Makariem | Sumber foto: Kompas.com 
Bapak Nadiem Makariem | Sumber foto: Kompas.com 

Perjalanan pendidikan Indonesia telah banyak melakukan berbagai perubahan, baik itu menteri, kebijakan dan kurikulum yang dijalankan oleh semua sekolah yang ada di seluruh Indonesia. 

Kurikulum yang ada pun banyak mengalami perubahan drastis dari tahun ke tahun dengan berbagai kebijakan dan pergantian menterinya.

Kurikulum yang pertama dijalankan mulai dari Kurikulum 1947 yang disebut dengan "Rentjana Pelajaran 1947", kemudian berubah lagi pada tahun 1952 dengan Kurikulum "Rentjana Pelajaran Terurai 1952". 

Dengan harapan untuk penyempurnaan pendidikan yang ada di Indonesia kembali dilakukan perubahan di tahun 1964 dengan kurikulum "Rentjana Pendidikan 1964".

Apakah sudah selesai sampai di situ? Ternyata belum selesai perubahan kurikulum kembali diubah beberapa tahun ke depan dengan sebutan "Kurikulum 1968", "Kurikulum 1975", kemudian Kurikulum 1984 disempurnakan dengan sebutan "Kurikulum 1975 yang disempurnakan", hingga pada tahun 1994 berubah kembali menjadi "Kurikulum 1994" dan "Suplemen Kurikulum 1999" yang mana pada saat itu saya masih mengikuti di bangku sekolah dasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun