PP PBSI telah mengumumkan nama-nama pemain yang akan mengikuti pelatihan di PBSI. Pemilihan daftar pemain yang mengikuti Pelatnas telah diseleksi secara naasional oleh PBSI, semua peserta datang dari berbagai klub-klub yang menjadi tempat naungan mereka hingga bisa mengikuti tahap seleksi sebagai pemain nasional.
Info paling menarik dari pemanggilan seluruh para atlet yang terpilih, banyak hal dan kejutan yang terjadi pada sektor ganda campuran dan ganda putri. Ada sebagian nama pemain senior yang tidak dipanggil kembali, namun ada juga pemain senior yang masih bertahan dalam misi rahasia PBSI untuk pemain muda saat ini.
Greysia Polii Kembali ke Pelatnas
Santer kabar pensiunnya sang peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 kemarin, ingin mengakhiri karir bulutangkisnya dan menggantung raket dan fokus dengan kehidupan rumah tangganya. Pada tahun 2022 adalah kabar akan mengakhiri masa karirnya Greysia Polii, Â ternyata fakta yang terjadi terbalik dan ia masih dibutuhkan oleh PBSI dalam suatu misi tertentu.
Greysia Polii dipanggil kembali oleh PP PBSI masuk ke dalam daftar nama-nama pemain yang akan ikut serta di Pelatihan Nasional (pelatnas) di tahun 2022. Kehadiran sosok Greysia Polii ternyata memiliki alasan yang penting untuk pemain muda Indonesia saat ini pada sektor ganda putri. Menurut Rionny Mainaky selaku Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI :
"Kami melihat kebutuhan untuk tim, foku Greysia masih bisa bertahan adalah untuk membimbing junior-juniornya. Kita tahu sektor putri ini kekurangan role model. Itulah kenapa Greysia masih bertahan di Pelatnas, selain mempertahankan prestasi dengan Apriyani tapi juga melanjutkan estafet agar tak putus. Dia bisa bombing junior-juniornya juga, ganda putri memang tahun ini kami menyiapkan partner baru Apriyani. Jadi Apri mungkin akan bermain dengan dua partner tahun ini, yakni dengan dengan Greysia dan partner lagi yang berbeda."
Dengan demikian peran Greysia Polii sangat penting untuk memberikan motivasi kepada pemain-pemain muda yang terpilih masuk ke dalam Pelatnas. Role model sebagai contoh memang sangat diperlukan dalam membangun semangat berprestasi dan melakukan yang terbaik dengan melihat dan belajar dari yang telah senior lakukan pada masanya.
Siti Fadia Silva Ramadhanti, partner baru Apriyani
Para pecinta olahraga bulu tangkis pasti sudah tau pasangan pertama dari Siti Fadia adalah Ribka Sugiarto. Dengan berbagai pertimbangan dan masukan dari berbagai kalangan pelatih dan senior akhirnya diputuskan Ribka Sugiarto dan Siti Fadia Silva Ramadhanti dipisah, Siti kembali dipasangkan kembali dengan partner baru yaitu Apriyani Rahayu yang berhasil meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020.
Alasan penunjukkan Siti Fadia yang berpasangan dengan Apriyani memiliki tujuan demi tongkat estafet sektor ganda putri. "Saya hanya ingin melihat kelebihan dan kekurangan pola permainan mereka. Mencarikan pasangan baru bagi Apriyani menjadi salah satu target ganda putri tahun ini." Ucap Eng Hian, selaku Kepala Pelatih Ganda Putri Indonesia di PP PBSI
Pasangan baru ganda putri ini menanggapi kesempatan baik ini dengan perasaan yang teramat bahagia. Dilain sisi Apriyani waktu berpasangan dengan Greysia sebagai junior yang dibimbing tapi berbeda sekarang dengan pasangan baru SIti Fadia adalah junior barunya yang butuh gemblengan dan bantuan dari seniornya untuk bisa membuka sejarah baru dengan mengukir banyak prestasi lagi.
"Pasti saya senang dan mau berprestasi, saya tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini dan akan bertanggung jawab semaksimal mungkin." Ujar Siti Fadia Silva Ramadhanti
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!