Seri Wikan Larasati telah dibuatkan oleh Akmal Nasery Basral a.k.a Uda Akmal dalam bentuk Novel Dwilogi "Kincir Waktu". Novel Kicir Waktu merupakan karya kelima dari Uda Akmal yang telah diterbitkan oleh Penerbit Republika setelah Dilarang Bercanda dengan Kenangan (2018), Gitasmara Semesta/Dilarang Bercanda dengan Kenangan 2 (2020), Setangkai Pena di Taman Pujangga (2020) dan Kumpulan Cerpen Putik Safron di Sayap Izrail (2020). Sementara untuk secara keseluruhan , Kincir Waktu merupakan karya ke-22 (terdiri dari 19 novel, 2 kumpulan cerpen, 1 non-fiksi).
"Membaca Kincir Waktu, pembaca senior dapat teringat pada, atau pembaca lebih junior terdorong melacak, turbulensi, politik Indonesia sejak 1998. Pergolakan berlanjut ke New York, di mana Wikan Larasati, aktor utama novel, menjalani pengembaraan jasmani dan rohani penuh gejolak. Kincir Waktu memperlihatkan kepiawaian Akmal Nasery Basral melintasi berbagai peristiwa hitoris dan topografi social-budaya New York untuk mewujdkannya dalam lukisan imajinatif yang kaya dan inspiratif. Sungguh "world class novel". Testimony dari Prof. Azyumardi Azra, CBE New Yorker 1986-1993
Novel Kincir Waktu mengambil latar belakang dari sebuah peristiwa sejarah yang pernah terjadi di Indonesia yaitu masa jelang Reformasi 1998. Dimana Indonesia mengalami sebuah kondisi yang sangat mengerikan pada saat itu, karena kondisi dalam negeri tidak lagi bisa kondusif; minoritas menjadi target utama untuk pelampiasan keadaan negeri yang kacau. Berbagai tindakan kriminal terjadi seperti penjarahan, pemerkosaan hingga penembakan ada dimana-mana.
Latar belakang peristiwa sejarah dalam negeri inilah diangkat oleh penulis sebagai bahan untuk Uda Akmal dalam membuat seorang tokoh wanita bernama Wikan Larasati sebagai aktor utama dalam novel Kincir Waktu. Wikan Larasati merupakan seorang jurnalis yang memiliki kepiawaian dan keahlian dalam dunia media jurnalistik, wikan sendiri bekerja pada sebuah majalah berita bernama "Dimensi".
Dengan sebuah undangan liputan yang ia dapatkan untuk berkunjung ke New York dari salah satu teman lama bernama Elodie Appolonia Francois a.k.a Inge. Seorang wanita hebat yang memiliki sebuah rahasia negeri Wikan tentang peristiwa jelang reformasi 1998. Setelah Wikan bertemu di kota New York, ia banyak menemukan dan menyaksikan sendiri beragam keanehan yang terjadi tentang peristiwa Reformasi 1998 yang ia dapatkan selama berada dalam liputannya di kota New York.
Wikan berusaha mencari tahu sendiri tentang kebenaran dalam liputannya di negeri yang belum ia kenal, negeri yang penuh dengan kemewahan dan memiliki tingkat kriminalitas yang sangat tinggi dikenal oleh seluruh dunia. Terbukti ketika Wikan melakukan sebuah liputan tentang peristiwa jelang reformasi 1998 ini, ia selalu menemukan orang baru dengan berbagai ancaman yang bisa membahayakan nyawa serta keselamatannya dalam mencari liputan yang komperhensif dan akurat untuk kepentingan dalam liputannya.
Wikan Larasati dibuat Uda Akmal sebagai jurnalistik yang sangat terlatih dalam berbagai kondisi lapangan yang sering ia hadapi, ketika ia menghadapi suatu masalah dengan bertemu orang tak dikenal ia bisa membela diri dengan ilmu bela diri yang ia pelajari dan kuasai selama jadi mahasiswa. Kelebihan dari Wikan yang lain adalah ia memiliki kemampuan indera keenam yang lebih dikenal dengan istilah Extrasensory Perception (ESP) dalam membantu dirinya mencari tahu segala informasi yang ingin ia cari.
Review Novel Dwilogi Kincir Waktu Pertama
Alur cerita yang dibuat oleh Uda Akmal sangat menarik untuk diikuti dari awal hingga akhir, beliau memakai sudut pandangan orang pertama dalam memainkan peran tokoh yang ada didalam setiap novelnya dengan menyebutkan nama tokoh yaitu Wikan. Alur cerita dibangun sangat bagus sekali dibuat oleh Uda Akmal dimana menggunakan alur maju mudur, masa sekarang dan masa lalu.
Cerita mengalir dengan sangat baik sekali tanpa harus membuat para pembaca bingung dengan arah tujuan cerita akan dibawa kemana. Semuanya tertata dengan rapi dan sangat terstruktural dalam gaya kepenulisan yang telah Uda Akmal terapkan di karya-karya beliau sebelumnya. Saya menjamin pembaca akan dibuat tidak senyaman mungkin dengan keberadaan dan kondisi dari tokoh utama dalam cerita novel Kincir Waktu. Hehehehe ini salah satu poin keberhasilan penulis dalam menghipnotis pembaca untuk terus membaca karya novel Uda Akmal.