Selamatkan dunia literasi bangsa ini.
Kita semua tidak bisa memungkiri bahwasanya perkembangan suatu negara berasal dari literasi, banyaknya buku yang di terbitkan dan peminat baca suatu negeri meningkat. Dampak dari itu sangatlah besar untuk kemajuan suatu bangsa, percaya atau tidak itulah realita yang ada sekarang ini. Â Penggiat dunia literasi semakin mundur, banyaknya pelanggaran yang terjadi yaitu pembajakan.
Pada zaman sebelum merdeka negara ini banyak melahirkan penulis yang sangat kompetitif, seperti Buya Hamka, Agus Salim, Marah Rusli dan masih banyak lagi. Mereka mengeluarkan ide-ide cemerlangnya dan dengan tulisan mereka rangkai itu menjadi pemacu semangat untuk para pahlawan kita yang terdahulu di zamannya untuk meraih kemerdekaan.
Dunia literasi dulu semakin kuat dan semakin di perjuangkan oleh petinggi bangsa ini, karena mereka tahu bahwasanya memiliki ilmu tanpa membagikan apa yang kita ketahui kepada banyak orang, itu merupakan sebuah keegoisan yang tidak mau berbagi. Dengan adanya media percetakan, maka para ilmuwan mengabadikan temuannya melalui sebuah karya.
Karya yang telah di buat menjadi sebuah benda berharga untuk generasi kita kedepannya, dengan sebuah karya maka kita mengenal Thomas Alfa Edison, Charles Darwin, Albert Einstain dan banyak lagi ilmuwan yang luar biasa didunia ini. Perkembangan zaman tidak dipungkiri dengan kemajuan dunia literasi.
Bagaimana literasi di Indonesia saat ini.
Kita semua bisa melihat berbagai akun media social dari seorang penulis terkenal seperti Tere Liye, beliau merupakan penulis yang sangat produktif dalam mengahsilkan sebuah karya luar biasa dalam dunia sastra novel. Â Tere liye sangat vocal dalam memperjuangkan para penggiat literasi, seperti berita beliau mundur dari kepenulisa perihal pajak yang semakin tinggi. Beliau sempat mengundurkan diri dan menarik seluruh karya beliau dari toko buku, ini merupakan bentuk protes yang dilakukan beliau kepada pemerintah.
Saat ini begitu banyak platform yang menyediakan untuk berjualan online, seperti Shopee, Tokopedia dan Lazada. Platform besar ini masih banyak para penjual yang berani menjual buku dengan harga murah dan kualitas jelek, mereka ini adalah pembajak literasi yang semakin hari semakin banyak ada dimana-mana. Sampai saat ini pun tere liye selalu menggaungkan sindiran pedas kepada platform dan pemerintah untuk ikut andil menangani hal ini, karena jika di biarkan akan semakin buruk perkembangan dunia literasi untuk bangsa ini.
Dengan kejadian maraknya pembajakan buku, Tere Liye kembali mengeluarkan karya terbarunya untuk kasus ini, novel itu berjudul "Selamat Tinggal". Kalian akan merasa mual dan tidak percaya apa yang ada didalam buku itu, banyak pelajaran dan nasehat yang kita peroleh setelah membaca buku novel "Selamat Tinggal". (ini pernah ku bahas di artikel sebelumnya disini)
Apa yang harus kita lakukan ?
Sebagai pecinta literasi, mari kita dukung para penulis untuk membeli karya nya dengan yang asli bukan bajakan. Jadilah seorang pembeli yang kreatif dan pintar dalam melihat kondisi, tidak mungkin sebuah buku harga di toko jauh beda dengan harga yang di jual secara online. Satu hal lagi jangan pernah menyebar luaskan E-Book yang berupa PDF yang sering kita temukan di group WhatsApp.
Biasanya para pecinta literasi akan membuat sebuah resensi atau review buku dari penulis yang telah ia baca, ini merupakan langkah untuk menarik orang-orang terdekat kita agar mulai membaca. Para Bookstagram biasanya akan menampilkan foto yang menarik dan ulasan yang membuat para followers untuk mencari dan membaca buku terebut.