Mohon tunggu...
Irfan Fandi
Irfan Fandi Mohon Tunggu... Buruh - Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Tradisi Masakan Sebelum Puasa Ramadan

11 April 2021   09:03 Diperbarui: 11 April 2021   09:18 719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan Ramadhan sebentar lagi datang menghampiri kita, semua umat muslim dunia pasti berbahagia dalam menyambut bulan yang penuh berkah ini. Marhaban Ya Ramadhan.

Di kota kelahiranku, memiliki beberapa tradisi yang sangat memoriable dan sampai sekarang tidak pernah dilewatkan atau berhenti setiap menyambut awal bulan ramadhan. Tradisi ini dimulai dari pagi hari dengan memulai acara bergotong royong bersama dikawasan tempat tinggal ku, seluruh warga sangat antusias dalam menyambut program acara ini. Mulai dari bapak-bapak, remaja putra dan orang tua sibuk dengan mengambil peralatannya masing-massing untuk membersihkan pekarangan rumah, mesjid dan kawasan yang ada disekitar itu. 

Para Ibu-ibu dan remaja puteri akan berumpul menyediakan makanan ringan untuk konsumsi bapak-bapak dan remaja putera yang sedang bekerja, sedangkan ibu-ibu akan mempersiapkan menu makan siang yang akan dilaksanakan setelah sholat dzuhur berjamaah bersama.

Gotong royong yang dilakukan seperti membersihkan saluran selokan, membersihkan rumput ilalang yang sudah tinggi  di perkarangan rumah, mesjid dan dijalanan. 

Semua melakukannya dengan antusias dan penuh semangat dalam menyambut bulan ramadhan yang penuh berkah, disana juga bisa dijadikan ajang untuk menjalin keakraban antar sesama warga dan pertemuan dengan teman yang sudah lama tidak bertemu karena pergi ke luar kota untuk bekerja atau menimba ilmu di perguruan tinggi dan pada momen ini menjadi waktu untuk berkumpul bersama.

Sebuah pemandangan yang dinanti-nantikan oleh semua warga, karena semuanya pasti akan datang berkumpul dan bercengkrama dengan sangat bebas dan lepas. Kawasan rumah ku sangat peduli antara satu warga dengan warga yang lain untuk saling bantu membantu dan tolong menolong untuk menjaga tali silaturahmi, berbeda jauh jika kita tinggal hidup di tengah kota besar, semuanya sibuk dengan urusan masing-masing tanpa ada rasa peduli dengan warga setempat yang ada disekitarnya.

Menu makanan yang dibuat berbagai macam jenis lauk pauk yang sangat menggiurkan selera, acara ini dilakukan setiap tahun dengan doa bersama dan bersalam-salaman antara satu dengan yang lainnya agar saling memaafkan dan saling menjalin tali silaturahmi menjadi lebih baik lagi sebelum menjalankan ibadah puasa ramadhan yang besok akan dilaksanakan secara serentak bagi seluruh umat muslim didunia ini. Berikut tradisi masakan yang harus ada dirumah dalam menyambut bulan ramadhan :

Masakan khas minang ini selalu ada disetiap moment dalam menyambut bulan ramadhan, masakan  ini prosesnya lumayan lama dimulai dari gulai, setelah itu kalio dan nunggu agak lumayan lama hingga menghitam kecoklatan baru disebut rendang. Masakan ini dibuat untuk persiapan sahur dan buka puasa pertama agar lebih semangat lagi untuk menjalankannya setiap hari selama bulan ramadhan, ini bukan sebagai acuan sih namun ini filosofi banyak orang yang ada didalam keluarga.

Masakan ini sudah familiar yang selalu ada disetiap moment keluarga, masakan sejenis gulai ayam yang dilengkapi dengan sayur yang sangat relaed dengan ayam ini sangat digemari oleh banyak orang. Masakan opor ayam ini juga menjadi suatu menu tradisi pada saat moment menyambut bulan puasa dan hari raya umat muslim dengan memakai ketupat.

Ilustrasi : Opor Ayam / Kumparan.com
Ilustrasi : Opor Ayam / Kumparan.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun