Mohon tunggu...
Irfan Fandi
Irfan Fandi Mohon Tunggu... Buruh - Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Membangun Karakter Anak dengan Cinta (Seminar Kak Seto Mulyadi)

29 Maret 2021   08:44 Diperbarui: 29 Maret 2021   08:51 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seminar yang luar biasa yang saya ikuti sobat selama lebih kurang 3 jam didalam Hall Hotel Pangeran untuk mendengarkan isi dari tema yang akan dijelaskan oleh kak seto dengan penuh semangat dan antusiasme seluruh masyarakat pekanbaru pada malam itu . . ! ! !

Seminar dimulai oleh kak seto dengan sebuah dongeng yang mana disebuah hutan belantara ada seorang raja hutan yaitu SINGA mengadakan lomba didarat, udara serta air yang mana semua binatang harus berpartisipasi dalam lomba tersebut. Ketika itu seekor kuda disuruh untuk berlari dilapangan yang luas, ia adalah pelari yang tangguh dan tak terkalahkan tapi ketika seekor KUDA tersebut disuruh untuk terbang ia selalu gagal dan tidak pernah berhasil melakukannya. 

Lalu ada seekor burung ELANG yang disuruh untuk terbang dengan gaya yang indah mengangkasa di udara, ia menjadi sang idola disana tapi ketika seekor elang yang disuruh untuk berlari dengan 2 kakinya di lapangan ia selalu kalah. Kemudian ada seekor MACAN bila disuruh memanjat pohon, ia selalu dengan sigap untuk memanjat dengan cakar yang tajam tapi ketika disuruh untuk berenang dalam kali alangkah malangnya nasib sang macan yang hampir mati terbenam karena tidak bisa berenang. 

Dan yang terakhir bila seekor BEBEK yang lucu untuk masuk kedalam kali ia akan dengan senang hati mengapung dan sesekali berenang didalam kali tersebut namun ketika bebek tersebut disuruh untuk memanjat pohon maka ia tidak pernah bisa dan selalu gagal dalam usahanya untuk bisa memanjat pohon tersebut.

Dalam gambaran ilustrasi tersebut kak seto mengibaratkan seekor SINGA adalah orang tua dari anak mereka yang selalu menginginkan anaknya untuk harus bisa ini itu sedangkan masing-masing dari anak tersebut memiliki kemampuan yang berbeda-beda tergantung dari bidangnya masing-masing yang mereka sukai. Bila anak disuruh untuk menjadi seorang pemain bola ternyata ia tidak bisa dan lebih suka untuk menjadi pelukis maka tidak bisa dong orang tua untuk memaksakan kehendaknya terhadap anaknya. Karena sebuah paksaan akan membuat anak menjadi terbeban dan sang akan akan menjadi tertekan dan tekanan tersebut bisa menghancurkan karakter dari anak tersebut untuk masa depannya . .

Semua anak didunia ini terlahir "CERDAS" dan "PINTAR". Tapi dengan adanya kemauan dari orang tua yang terlalu memaksakan kehendaknya maka yang terjadi adalah anak seperti robot yang selalu menjadi penurut, anak menjadi seorang penghapal pelajaran yang terlalu memaksa, dan fobia sekolah. Sehingga, terjadi "BULLYING" "tindakan kekerasan" dampaknya terhadap anak adalah anak akan menjadi "GELISAH" dan "CEMAS" sehingga anak tersebut menjadi "RENDAH DIRI" disekitarnya lalu rasa "MALAS BELAJAR" akan selalu menghantui mereka dan mereka mencari alternative yang lain berujung pada "KENAKALAN REMAJA" (Merokok, Narkoba, Pergaulan Bebas dll).

Belajar merupakan "HAK" dari anak, dengan mendapatkan system pendidikan yang baik akan membangun karakter anak untuk tidak mudah putus asa. Anak-anak memiliki "HAK" dari orang tuanya yaitu "HAK HIDUP, HAK TUMBUH KEMBANG, HAK PERLINDUNGAN dan HAK PARTISIPASI". Dan kunci sukses bagi orag tua untuk mendidik anaknya adalah orang tua harus lebih mengasah "KREATIVITAS" agar anak dapat menjadi karakter yang baik.

Anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang luar biasa : umur 0-4 50% untuk mengingat, umur 4-8 30% untuk meniru/mencontoh dan sisanya 20% untuk belajar. Semua anak unik, semua anak adalah pencontoh yang terbaik maka dari itu orang tua dituntut menjadi tauladan yang baik untuk anak-anaknya yang lagi tumbuh kembang. Dalam menghadapi sang anak adalah adanya komitmen yang kuat dan kekompokan dengan pasangan.

"Impian dari seorang anak adalah memiliki sebuah rumah yang ramah dan memiliki orang tua yang cerdas dan kreatif dalam membimbing anak-anaknya agar terciptanya kehangatan dan kebersamaan dalam mendidik anak-anak mereka, semua itu akan tercipta bila kita mendidik mereka dengan rasa CINTA serta KASIH SAYANG yang tulus" . . . ! ! !

Created by Irfan Fandi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun