Mohon tunggu...
Irfandy Dharmawan
Irfandy Dharmawan Mohon Tunggu... Lainnya - Lawyer Tri Vittama Firm

Mengarungi Samudra Hukum, berlabuh di Dermaga Filsafat, dan Berlayar di Lautan Politik. Seorang Sarjana Hukum yang sedang menambahkan cerita di Perpustakaannya

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Hubungan Penambahan Komisi DPR dengan Pertumbuhan Kementerian dalam Pemerintahan

16 Oktober 2024   09:11 Diperbarui: 16 Oktober 2024   09:32 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua DPR RI Puan Maharani (tengah) dalam rapat paripurna di Gedung DPR RI (Sumber gambar: kompas.com)

Selain itu, Penambahan komisi di DPR adalah langkah konkret untuk meningkatkan efektivitas pengawasan terhadap kementerian-kementerian baru yang dibentuk dalam pemerintahan Prabowo Gibran. Komisi seperti Komisi IX yang menangani Kesehatan dan Ketenagakerjaan akan memantau kementerian seperti Kementerian Kesehatan dan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, sehingga kebijakan yang diterapkan bisa diawasi secara mendalam. Pengawasan yang lebih terfokus akan memastikan bahwa program-program kementerian tersebut dijalankan sesuai mandat.

Penambahan ini juga memungkinkan DPR untuk lebih responsif dalam menangani isu-isu krusial yang muncul dari kementerian-kementerian baru. Sebagai contoh, Kementerian Ekonomi Kreatif akan menjadi bagian penting dalam transformasi ekonomi digital, dan Komisi DPR yang baru akan memastikan bahwa regulasi yang dikeluarkan mendukung pertumbuhan sektor ini tanpa mengorbankan kepentingan publik. Selain itu, pengawasan terhadap Kementerian Investasi juga akan memegang peranan kunci dalam menjaga stabilitas investasi asing dan domestik.

Dengan komisi yang lebih terfokus, DPR dapat lebih cepat merespons masalah dan isu yang muncul dalam implementasi kebijakan kementerian. Hal ini memungkinkan DPR untuk mengidentifikasi potensi masalah sejak dini dan melakukan evaluasi yang lebih tepat, sehingga efektivitas pengawasan dapat meningkat secara signifikan.

Transisi Pemerintahan Prabowo Gibran dan Penguatan Sistem Pengawasan

Sosok Presiden Terpilih Prabowo Subianto (sumber gambar: medcom.id)
Sosok Presiden Terpilih Prabowo Subianto (sumber gambar: medcom.id)
Transisi pemerintahan Prabowo Gibran menghadirkan peluang besar untuk melakukan reformasi di berbagai bidang, termasuk pengawasan legislatif. Dengan bertambahnya kementerian seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Investasi, DPR harus memperkuat sistem pengawasannya. Penambahan komisi yang disesuaikan dengan sektor-sektor baru ini akan memungkinkan DPR untuk lebih fokus dalam memantau perkembangan di kementerian-kementerian tersebut.

Kementerian Lingkungan Hidup, misalnya, akan menjadi sektor strategis di era pemerintahan baru yang semakin menekankan pada keberlanjutan dan transisi energi. Komisi XII DPR, yang menangani Energi dan Lingkungan Hidup, akan menjadi garda terdepan dalam memastikan bahwa kebijakan lingkungan berjalan sesuai dengan komitmen pemerintah untuk menjaga keberlanjutan. Di sisi lain, Kementerian Investasi akan diawasi oleh komisi yang lebih spesifik, yang bertujuan untuk menjaga iklim investasi yang sehat di tengah kompetisi global.

Dalam konteks transisi pemerintahan ini, penguatan pengawasan melalui penambahan komisi adalah langkah penting untuk memastikan bahwa setiap kebijakan baru dapat berjalan dengan baik tanpa menyimpang dari prinsip-prinsip good governance. Hal ini juga sejalan dengan visi Prabowo Gibran untuk membangun pemerintahan yang lebih transparan, akuntabel, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Hubungan Komisi DPR dan Kementerian?

Penambahan komisi DPR dan kementerian di pemerintahan baru Prabowo Gibran memberikan pelajaran penting tentang pentingnya fleksibilitas dan adaptasi dalam pengawasan pemerintahan. Ketika kementerian bertambah, DPR harus menyesuaikan strukturnya agar pengawasan tetap berjalan efektif. Dengan adanya komisi yang lebih spesifik, pengawasan bisa lebih terfokus dan mendalam, sehingga mencegah penyalahgunaan kekuasaan atau kebijakan yang tidak tepat sasaran.

Pengawasan legislatif yang lebih terstruktur juga menunjukkan bahwa DPR tidak hanya bereaksi terhadap pertumbuhan eksekutif, tetapi juga proaktif dalam menjalankan perannya sebagai pengawas. Hubungan yang dinamis antara komisi DPR dan kementerian mencerminkan pentingnya prinsip checks and balances dalam menjaga kestabilan pemerintahan. Dalam jangka panjang, adaptasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun