Makan Bergizi Gratis" merupakan salah satu inisiatif unggulan yang diusung oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto dalam masa kampanye pemilihan presiden 2024.Â
Program "Program ini bertujuan untuk memberikan makanan bergizi secara gratis kepada anak-anak di seluruh Indonesia, dengan fokus utama pada peningkatan kualitas gizi dan kesehatan generasi muda.Â
Prabowo mengubah nama program dari "Makan Siang Gratis" menjadi "Makan Bergizi Gratis" untuk mencerminkan pendekatan yang lebih holistik dalam pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak, sesuai dengan jadwal sekolah mereka yang masuk pagi dan pulang siang.
Namun, pelaksanaan program ini menimbulkan pertanyaan mengenai prioritas anggaran pemerintah. Dengan estimasi biaya mencapai Rp 450 triliun untuk menjangkau 82,9 juta anak Indonesia, program ini memerlukan sumber daya yang sangat besar.Â
Dalam konteks ekonomi yang masih menghadapi berbagai tantangan, seperti kebutuhan mendesak dalam sektor pendidikan dan kesehatan, alokasi anggaran sebesar ini menimbulkan kritik dan perdebatan.Â
Banyak pihak berpendapat bahwa investasi dalam infrastruktur pendidikan dan layanan kesehatan yang lebih baik mungkin memberikan dampak jangka panjang yang lebih signifikan dibandingkan dengan program makan bergizi gratis.
Program Makan Bergizi Gratis
Program "Makan Bergizi Gratis" merupakan inisiatif yang ditujukan untuk memberikan makanan bergizi kepada anak-anak di seluruh Indonesia. Target utama program ini adalah siswa sekolah dasar yang memerlukan asupan gizi yang baik untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka.Â
Program ini awalnya dinamakan "Makan Siang Gratis", namun diubah untuk mencerminkan fokus yang lebih luas pada pemenuhan gizi sepanjang hari sekolah. Prabowo Subianto menekankan bahwa program ini tidak hanya menyediakan makan siang, tetapi juga sarapan yang penting bagi anak-anak yang berangkat sekolah pagi.
Anggaran dan Pembiayaan
Salah satu aspek paling kontroversial dari program ini adalah besaran anggaran yang diperlukan. Program ini diperkirakan membutuhkan anggaran sebesar Rp 450 triliun untuk mencapai targetnya.Â