Mohon tunggu...
Irfandy Dharmawan
Irfandy Dharmawan Mohon Tunggu... Lainnya - Lawyer Tri Vittama Firm

Mengarungi Samudra Hukum, berlabuh di Dermaga Filsafat, dan Berlayar di Lautan Politik. Seorang Sarjana Hukum yang sedang menambahkan cerita di Perpustakaannya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pertumbuhan Bahasa Indonesia: Antara Tradisi dan Modernitas

9 April 2024   02:30 Diperbarui: 9 April 2024   02:31 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Rak Buku dalam Kepala (via pixabay.com)

Kapasitas bahasa Indonesia untuk menyerap dan mengintegrasikan kosakata baru menegaskan kekayaannya dan menunjukkan adaptasi serta kreativitas yang menjadi ciri khasnya. Hal Ini mencerminkan bagaimana bahasa Indonesia terus berevolusi dan bertumbuh dengan mengikuti perkembangan sosial, budaya, dan teknologi.

Mengatasi Rintangan dalam Perkembangan Kosakata Bahasa Indonesia

Dalam upaya mempertahankan dan memperkaya kosakata, bahasa Indonesia sering kali menemui hambatan, terutama yang disebabkan oleh laju perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang begitu cepat. Inovasi terus-menerus dalam berbagai bidang menuntut penciptaan terminologi baru untuk menggambarkan konsep dan fenomena yang belum pernah ada sebelumnya. 

Namun, tantangan ini menjadi lebih kompleks karena masyarakat cenderung lebih cepat menerima dan menggunakan istilah asing, khususnya dari bahasa Inggris, alih-alih mencari atau menunggu pembentukan padanan dalam bahasa Indonesia. Praktik ini tidak hanya mengakibatkan masuknya kata-kata asing ke dalam penggunaan sehari-hari secara langsung tanpa proses adaptasi atau penerjemahan, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran terkait potensi pengurangan kekayaan leksikal lokal dan pengaburan identitas budaya yang unik yang dimiliki oleh setiap kata dalam bahasa Indonesia. 

Kondisi ini mendorong kebutuhan akan strategi yang efektif dan berkelanjutan untuk tidak hanya mempertahankan tetapi juga memperkaya kosa kata bahasa Indonesia agar tetap relevan dan mampu mengakomodasi perkembangan zaman.

Sebagai respons untuk mnghadapi tantangan tersebut, langkah-langkah proaktif telah diambil untuk memperluas kosa kata bahasa Indonesia. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa secara aktif terus menciptakan istilah-istilah baru untuk menggantikan pinjaman kata asing, dengan melalui berbagai proses yang melibatkan penelitian linguistik komprehensif dan kolaborasi dengan ahli terkait, untuk memastikan istilah baru tersebut akurat dan dapat diterima secara luas. 

Edukasi bahasa Indonesia di lembaga pendidikan juga memegang peranan kunci dalam mempopulerkan istilah baru kepada setiap generasi di Indonesia, memastikan kesinambungan penggunaan dan apresiasi terhadap bahasa. Selain itu, kegiatan seperti kompetisi penciptaan kata dan kampanye di media sosial mendorong partisipasi publik dalam inovasi leksikal, memanfaatkan potensi kreatifitas masyarakat untuk memenuhi kebutuhan bahasa yang terus berkembang.

Sebuah Refleksi

Perjalanan bahasa Indonesia dari akarnya dalam bahasa Melayu hingga menjadi simbol persatuan nasional mencerminkan sejarah yang dinamis dan interaksi budaya yang kaya. Evolusi ini tidak hanya menegaskan identitas dan persatuan nasional tetapi juga menunjukkan kapasitas bahasa ini untuk menyesuaikan diri dan berkembang, merespons dinamika global dengan memperkaya leksikonya. 

Sistem afiksasi yang fleksibel dan kemampuan untuk menyerap kata serapan menambah kedalaman dan keanekaragaman bahasa, memungkinkan penuturnya untuk menyampaikan berbagai nuansa makna. Dengan lebih dari 127.000 entri yang tercatat dalam KBBI, bahasa Indonesia menunjukkan kekayaan yang terus tumbuh, mendorong penggunaannya yang kreatif dan inovatif.

Namun, tantangan dalam pengembangan kosakata, terutama akibat dari laju inovasi teknologi dan ilmu pengetahuan memerlukan strategi proaktif untuk mempertahankan dan memperluas leksikon bahasa Indonesia. Upaya dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan pendidikan bahasa di sekolah dan universitas berperan penting dalam memperkenalkan istilah baru dan mempopulerkannya di kalangan generasi muda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun